SURABAYA: Perbaikan irigasi dan perbanyak embung layak dilakukan di kabupaten Bojonegoro. Alasannya, di wilayah tersebut sekarang ini sedang dilanda banjir.
“Saya mendorong agar perbaikan irigasi dan peningkatan jumlah embung di wilayah Bojonegoro. Hal ini sebagai upaya agar kedepannya untuk meminimalisir dampak banjir tahunan,” jelas Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sri Wahyuni, Jumat (20/12/2024).
Politisi Demokrat ini mengatakan sekarang ini di Bojonegoro persawahan seluas 847 hektare sawah yang berada di Kecamatan Kanor dan Baureno terendam banjir akibat jebolnya tanggul Kali Ingas di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor.
“lahan pertanian yang terendam banjir di Kecamatan Kanor seluas 14 hektare sedangkan lahan di Kecamatan Baureno seluas 833 hektare yakni meliputi Desa Pucangarum, Pomahan, Karangdayu, Kedungrejo, dan Kauman,” jelasnya.
Tak hanya itu, sambung dia, pihaknya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk petani terdampak banjir.” Perlu bantuan agar petani tak mengalami kerugian. Pemerintah harus hadir ditengah mereka yang membutuhkan,” jelasnya.
Meluapnya Sungai Bengawan Solo akibat curah hujan tinggi telah mengancam ratusan hektare tanaman padi di wilayah Kecamatan Baureno dan Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Kondisi debit air yang berada di level Siaga II membuat air sungai melimpas ke area persawahan, menenggelamkan tanaman padi berusia sekitar 70 hari.
Para petani khawatir kondisi ini akan menyebabkan gagal panen atau puso, terutama karena air terus bertambah akibat hujan deras yang tidak bisa mengalir ke sungai Bengawan Solo. (yudhie)