JAKARTANEWS.ID – JAKARTA : Plasa Cibubur Pencak Silat Tournament 2024 diikuti oleh 112 peserta dari kategori usia dini dan praremaja. Seluruh peserta dalam turnamen ini telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
”Ini sebuah langkah yang memberikan perlindungan penting bagi atlet muda. Seluruh peserta Plasa Cibubur Pencak Silat Tournament 2024 terdaftar di kantor cabang kami,” ungkap Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Salemba Brian Aprinto, di Jakarta.
Pada acara pembukaan yang berlangsung pada pertengahan Desember tersebut dilakukan simbolisasi penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada peserta dan panitia pencak silat oleh perwakilan resmi BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini menjadi bukti komitmen untuk memberikan perlindungan kepada para pekerja di bidang minat dan bakat, termasuk atlet pencak silat.
Brian menyampaikan pihaknya sangat mendukung keberadaan atlet-atlet muda berbakat seperti para peserta turnamen ini.
“Melalui program BPJS Ketenagakerjaan, mereka mendapatkan perlindungan dari risiko kecelakaan kerja maupun jaminan sosial lainnya,” ujar Brian.
Selain itu, Brian mengatakan program ini dirancang untuk memberikan rasa aman dan menjadi dorongan bagi pengembangan talenta muda yang akan menjadi kebanggaan bangsa di masa depan. Menurutnya, BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen memberikan perlindungan kepada semua pekerja, termasuk di bidang minat dan bakat seperti atlet pencak silat.
”Bahkan, mereka yang berusia di bawah 17 tahun tetap dapat terdaftar, asalkan memenuhi kriteria tertentu,” sebut Brian.
Brian juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara BPJS Ketenagakerjaan dengan komunitas olahraga seperti pencak silat untuk memperluas perlindungan sosial bagi para pelaku seni bela diri.
”Keterlibatan panitia dan dukungan keluarga peserta sangat penting. Dengan kartu BPJS Ketenagakerjaan, kami ingin memastikan seluruh pihak yang terlibat dalam turnamen ini merasa aman dan terlindungi,” kata Brian.
Ia menegaskan komitmen berkelanjutan BPJS Ketenagakerjaan untuk mendorong lebih banyak komunitas olahraga dan seni agar mendaftarkan anggotanya. Dengan begitu, perlindungan sosial dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Menurut Brian, dengan adanya program ini diharapkan para atlet muda tidak hanya termotivasi untuk terus mengembangkan bakat mereka. ”Tetapi mereka juga merasa aman dengan perlindungan yang diberikan,” tegas Brian. (Dani)
