Berdayakan Warga ,Tanjung Lesung, Migi ,Ajari Bikin Pot , Melukis ,50 Anak Yatim ,Dhuafa
JAKARTANEWS.ID – BANTEN: Guna memberdayakan warga di kawasan Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, desainer Migi Rihasalay rela mengajari mereka membuat pot bunga dan menggambar. kembali menggelar pelatihan gratis kerajinan berbasis tanah liat terhadap 50 anak yatim dan dhuafa. Pelatihan tersebut sangat diminati kalangan anak yatim dan dhuafa yang sangat bersemangat mengikuti kegiatan.
Pelatihan gratis yang diikuti 50 anak yatim dan dhuafa tersebut diprakarsai oleh Migi bersama suaminya pria bule bernama Andrew James. Kegiatan pelatihan seni ‘Pottery Class’ dengan tema ‘Jangan Takut Kotor’ berlangsung di Kampung Joglo yakni rumah kreatif milik pasangan Migi dan Andrew yang bertempat di area pantai Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten.
“Saya senang melihat keseriusan para peserta mengikuti pelatihan membuat pot kembang maupun menggambar,” kata Migi kepada wartawan, Senin (30/12). Dia berharap melalui pelatihan ini nantinya dapat mendorong para peserta, terutama anak-anak yatim, semakin menekuni seni kerajinan membuat pot, piring, cangkir, dan karya lainnya yang menggunakan bahan baku tanah liat.
“Semoga langkah kecil ini bisa mendorong anak-anak menjadi lebih kreatif dan produktif karena hasil karya seni ini bisa dijual dan menciptakan ekonomi kreatif. Tujuannya anak-anak agar memiliki keterampilan sehingga membuat mereka nanti menjadi sosok yang mandiri,” ujar ibu dari satu anak bernama Kinikita.
Menggunakan material alami tanah liat di sekitar pantai Tanjung Lesung, Migi Rihasalay menggelar pelatihan seni pottery class kepada anak-anak yatim dan kaum dhuafa. Pelatihan itu bertujuan melatih keterampilan dasar anak-anak menggunakan tanah liat, sekaligus menanamkan kepedulian terhadap lingkungan.
“Kami melatih mereka agar berani menggunakan tangan mereka, memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Ini adalah langkah dasar sebelum mereka belajar teknik yang lebih kompleks,” kata Migi didampingi suami dan anaknya yang masih balita.
Anak-anak diajarkan membuat berbagai kerajinan tangan seperti pot, mangkuk, gelas, dan lainnya, dari tanah liat yang diambil langsung dari kebun sekitar. “Awalnya hanya teknik dasar, tapi hasilnya luar biasa. Mereka sudah bisa membentuk pot, mangkuk, hingga gelas tanpa alat khusus. Ini menunjukkan bahwa tangan mereka sangat berbakat,” ungkap Migi. (Joko)