Atika Banowati: Pemerintah Diminta Fokus Urus Infrastruktur Saat Cuaca Ekstrem

SURABAYA: Komisi D DPRD Jatim berharap pemerintah memperhatikan infrastruktur di Jawa Timur agar roda perekonomian masyarakat tetap berjalan meski sekarang ini kondisi cuaca ekstrem menghantui Jawa Timur.

“Situasi yang ekstrim saat ini banyak terjadi bencana, baik itu tanah longsor, sampai mengakibatkan putusnya badan jalan,banjir sehingga perlu semua komponen yang berkompeten bersama sama fokus menangani persoalan tersebut,” jelas anggota Komisi D DPRD Jatim Atika Banowati, senin (6/1/2025).

banner 728x90

Politisi Golkar ini mengatakan dengan fokus menangani masalah tersebut untuk menekan adanya kerugian jiwa maupun materi.

“Kalau fokus tentunya bisa menekan adanya kerugian jiwa dan materi. Kami berharap sangat pemprov melakukan itu,” jelasnya.

Atika Banowati mengatakan sekarang ini di Jawa Timur telah mengalami cuaca ekstrem yang berimbas adanya bencana di wilayah yang dilalui.

“Cuaca ekstrem tersebut dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, hujan es, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, hingga puting beliung,” jelasnya.

BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang dapat melanda 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur pada 2-10 Januari 2025. Cuaca ekstrem itu dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Salah satu penyebab cuaca ekstrem ini adalah fenomena gelombang atmosfer Low Frequency. Apalagi, saat ini seluruh wilayah Jawa Timur tengah berada di musim hujan dan beberapa wilayah sudah memasuki puncak musim hujan.

Peringatan waspada ini ditujukan untuk semua wilayah di Jatim meliputi Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, Kota dan Kabupaten Madiun, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung.

Lalu, Kabupaten Nganjuk, Kota dan Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kota dan Kabupaten Blitar, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Gresik, Kota Batu, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kota dan Kabupaten Pasuruan, Kota dan Kabupaten Malang.

Kemudian, di Kabupaten Lumajang, Kota dan Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.(yudhie)

Tinggalkan Balasan