Rawan Jadi Korban Kriminalitas, Dinsos Layak Awasi Anak Asuh di Panti Asuhan

SURABAYA- Mencuatnya anak asuh sebuah panti asuhan di Surabaya banjir keprihatinan. Anggota komisi E DPRD Jawa Timur Rasiyo mengatakan dirinya prihatin atas adanya pencabulan yang terjadi di panti asuhan di Surabaya. Mantan Sekdaprov Jawa Timur tersebut berharap pihak berwajib usut tuntas kasus tersebut.

“Saya dorong pihak penyidik kepolisian usut tuntas dan pasal berat harus dijeratkan kepada pelakunya sebagai pemberi efek jera bagi pelakunya,” jelas pria kelahiran Madiun ini beberapa hari lalu.

banner 728x90

Mantan Kadindik Jawa Timur ini mengatakan peristiwa tersebut sangat ironis mengingat fungsi panti asuhan yang harusnya melindungi keberadaan anak-anak yatim piatu tersebut.” Mereka tak ada ada orang tua kandung dan saudara, harusnya mendapatkan perlindungan. Bukan malah menjadi korban aksi kekerasan atau pencabulan,” terangnya.

Untuk pengawasan, Rasiyo mengatakan dirinya mendorong ke depannya agar Dinas Sosial baik tingkat Propinsi atau kabupaten dan kota ke depannya untuk lebih melakukan pembinaan dan pengawasan ke panti asuhan yang menjadi koordinasinya masing-masing.

“Perlu dilakukan pengawasan misalnya kunjungan ke setiap panti asuhan yang ada untuk mengetahui keluh kesah para anak asuh di panti asuhan, termasuk juga untuk melakukan pembinaan terhadap pengelolaan panti asuhan. Jangan sampai peristiwa yang terjadi pencabulan terhadap anak asuh di salah satu panti asuhan di Surabaya terjadi lagi,” tandasnya.

Di salah satu panti asuhan yang ada di Surabaya, pengasuh panti yang biasa dipanggil ‘bapak’ oleh anak-anak di sana diduga melakukan kekerasan seksual. Meski yang mengadu baru 1 orang, ada dugaan korban lainnya.

Ada salah satu anak yang kabur dari panti asuhan itu karena tidak tahan dengan perlakuan NK, pengasuh panti yang sudah berusia 61 tahun. Anak itu diduga menjadi korban pencabulan oleh pria lansia itu selama 3 tahun terakhir.

Penyidik Polda Jawa Timur menyebut korban kekerasan seksual oleh pemilik panti asuhan di Kota Surabaya, NK (61), diduga lebih dari satu orang. Fakta itu terungkap setelah Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim melakukan penyelidikan awal terhadap kasus ini.

“Itu kemarin dilaporkan sekitar 17.30 WIB didampingi oleh Fakultas Hukum Unair saat ini sedang ditindaklanjuti oleh Ditreskrimum Polda Jawa Timur,” kata Kombes Dirmanto Kabid Humas Polda Jatim, Jumat 31 Januari kemarin.

Mantan kapolsek Wonokromo Surabaya ini menambahkan Dirmanto menuturkan penyelidikan kasus ini masih terus berlangsung. Informasi sementara pelapor berjumlah satu orang, namun Dirmanto menuturkan jumlah korban berpotensi bertambah.(yudhie)

Tinggalkan Balasan