JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Penjabat (Pj) Gubernur DKJ Teguh Setyabudi meluncurkan Program Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bagi penyandang disabilitas tunanetra. Acara peluncuran berlangsung di Jalan Fatmawati Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/2).
“Program ini diluncurkan bagi penyandang disabilitas agar lebih mandiri dan berdaya saing di sektor ekonomi. Apalagi, Jakarta sedang bertransformasi menuju kota global,” ujar Teguh pada acara yang dihadiri sejumlah pelaku UMKM dan pejabat Pemprov Jakarta. Menurutnya program ini sejalan dengan komitmen Pemprov DKJ untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat disabilitas.
“Beberapa hal yang perlu dicermati untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, yaitu menyusun Rencana Aksi Daerah Penyandang Disabilitas (RADPD) sebagai instrumen untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas,” ucap Teguh. Bagian yang tak kalah penting adalah pelaksanaan Program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT), pelatihan dan permodalan bagi pelaku UMKM dengan target 10 persen dari total peserta adalah dari kelompok penyandang disabilitas.
“Pemprov DKJ bekerja sama dengan Baznas Bazis DKI Jakarta dalam pembangunan Kafe Difabis yang sudah berdiri di Balaikota serta kantor Walikota Jakarta Selatan dan pekan depan akan diresmikan di Jakarta Timur. Alhamdulilah usaha kafe yang mempekerjakan penyandang disabilitas ini dapat berjalan baik,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta juga telah melakukan kebijakan tarif retribusi. Untuk itu, Teguh berharap program yang telah digagas oleh Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia yakni pelatihan dan pembinaan UMKM bagi penyandang disabilitas terus dilanjutkan dan dikembangkan. “Tujuannya para penyandang disabilitas semakin mandiri dan berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi Jakarta,” pungkasnya. (Joko)