BPJS Ketenagakerjaan dan Pertuni Sinergi Lindungi Pekerja Tunanetra

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA : Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) menggandeng BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Cilicing untuk melindungi pekerja tunanetra dengan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek). Sinergi tersebut diwujudkan dengan penyerahan simbolis kartu kepesertaan untuk anggota Pertuni di Ruang Serbaguna Lantai 4, Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jakarta.

Serah terima kartu kepesertaan simbolis tersebut dilakukan oleh Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Cilincing Haryani Rotua Melasari dan Ketua Umum DPP Pertuni, Setiawan Gema Budi. “Kami mengapresiasi langkah Pertuni yang memiliki kesadaran tinggi untuk melindungi seluruh anggotanya dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Ini adalah bukti nyata bahwa perlindungan sosial ketenagakerjaan harus menjangkau semua kalangan pekerja, termasuk para pekerja penyandang disabilitas,” ujar Ani, sapaan akrab Haryani Rotua Melasari.

banner 728x90

Ani menyatakan pihaknya akan berkomitmen dalam memberikan perlindungan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja di Indonesia, termasuk para penyandang disabilitas. Salah satu langkah nyata diwujudkan dengan bekerja sama dengan Pertuni.
Bentuk kerja sama tersebut salah satunya Pertuni menjalin perjanjian kerja sama sebagai agen Perisai (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia) dengan Kantor Cabang Cilincing BPJS Ketenagakerjaan.

”Dengan menjadi Perisai maka memudahkan peserta dari anggota Pertuni untuk membayar iuran, mendaftar anggota baru, hingga mendapatkan pendampingan untuk mengurus klaim,” sebut Ani.

Menurut Ani, agen Perisai juga turut menyosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan di komunitasnya. Hal ini sebagai bagian dari upaya memperluas cakupan kepesertaan dengan menambah peserta-peserta baru termasuk di kelompok pekerja tuna netra. ”Langkah ini sejalan dengan kampanye inklusivitas yang terus kami kembangkan di BPJS Ketenagakerjaan, guna memastikan seluruh pekerja, termasuk pekerja yang memiliki keterbatasan fisik, mendapatkan hak perlindungan yang setara, sebut Ani.

Sementara itu Ketua Umum DPP Pertuni Setiawan Gema Budi, turut menegaskan komitmen organisasinya dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya. ”Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) adalah organisasi kemasyarakatan tunanetra tingkat nasional yang didirikan pada 26 Januari 1966 di Surakarta. Kami terus berupaya untuk memberikan perlindungan dan dukungan bagi anggota kami, termasuk dalam aspek ketenagakerjaan,” ujar Gema.

Menurut Gema, acara tersebut merupakan rangkaian peringatan HUT ke-59 Pertuni dengan kegiatan Temu Wicara bertema “Inklusif Kolaboratif untuk Tunanetra Maju Indonesia Emas 2045”. Selain dari BPJS Ketenagakerjaan turut hadir perwakilan dari Kementerian Sosial, Perpusnas RI, dan Maxim Indonesia, yang menandatangani MoU dengan Pertuni.

Turut berpartisipasi pula berbagai organisasi dan komunitas disabilitas seperti Kartunet, Infiartt, ITCFB, HWDI, PETKI, ITMI, dan Pelita. Acara yang digelar di Perpusnas RI ini juga disiarkan secara daring melalui YouTube resmi Pertuni, memungkinkan lebih banyak penyandang disabilitas untuk berpartisipasi.

”Melalui kegiatan ini, Pertuni menegaskan komitmennya dalam mendorong inklusivitas dan kolaborasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana penyandang disabilitas dapat berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan sosial dan ekonomi,” tegas Gema. (Dani)

Tinggalkan Balasan