SURABAYA: Ketua fraksi NasDem DPRD Jawa Timur Mohammad Nasih Aschal mendesak pihak kepolisian untuk menangkap dan menjerat pelaku pencabulan yang dilakukan oleh seorang guru kepada muridnya yang terjadi beberapa hari lalu di Kamal Bangkalan Madura.
“Saya prihatin dan mengutuk aksi tindakan pelaku. Harus dihukum seberat-beratnya,” ujar pria asal Bangkalan ini, Rabu 12 Februari 2025.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan ini, korban adalah siswi di salah satu SMP Kecamatan Blega yang menjadi korban pelecehan seksual dimana sekarang ini mengalami depresi.
“Kondisi mental dan psikis korban terganggu.Korban mengalami trauma yang luar biasa,” ujar pria yang akrab dipanggil Ra Nasih ini.
Dia mengatakan aksi amoral yang dilakukan tersangka itu berlangsung antara tiga hingga empat kali.
“Korban tidak bisa mengingat dengan baik. Yang jelas, kami memastikan tindakan pencabulan itu sudah terjadi berkali-kali, tapi baru terungkap sekarang, saat korban kelas IX,” jelasnya.
Ke depan, sambung Ra Nasih, pihaknya mendukung rencana komisi E DPRD Jawa Timur untuk melakukan revisi terhadap perda perlindungan perempuan dan anak di Jawa Timur.
“Tentunya dengan adanya perda ini, bisa setidaknya memberikan perlindungan baik perempuan dan anak. Saya mendukung penuh adanya perda tersebut dan tentunya untuk proses hukum yang berjalan harus dikawal penuh,” jelasnya.
Salah satu oknum guru SMP di s Kabupaten Bangkalan, Selasa, (04/02/2025) dilaporkan ke polisi karena diduga mencabuli siswinya ini berinisial TN. Sementara korbannya berinisial ST. Aksi pencabulan ini diduga sudah berlangsung selama tiga tahun, sejak korban duduk di bangku kelas VII.
Kejadian asusila tersebut terungkap saat keluarga korban mengadukan kepada kepala desa setempat pada hari sabtu (1/2/2025) lalu.Berdasarkan cerita yang disampaikan oleh paman dan bibi korban, H. munawwir sebagai kepala mendengar ada ancaman dari pelaku.
“Jika tidak mau bersetubuh, pelaku mengatakan atau mengancam korban bukan umat Nabi Muhammad,” bebernya.(yudhie)