JAKARTA – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, Penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) melakukan pelimpahan tahap 2 tersangka Arif Nugroho ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Anak bos Prodia itu segera disidang dalam kasus tewasnya ABG 16 tahun usai dicekoki miras dan narkoba.
Arif Nugroho diserahkan ke Kejari Jaksel pada Selasa (11/2/2025) kemarin setelah berkas perkara kasus pembunuhan terhadap ABG 16 tahun dinyatakan lengkap. Dalam kasus ini, Arif Nugroho dijerat pidana pembunuhan dan/atau kelalaian yang mengakibatkan korban meninggal dunia pasal 338 dan/atau pasal 359 KUHP dinyatakan lengkap.
Kasus pembunuhan terhadap korban di Bawah umur akan segera disidangkan.
“Melakukan proses tahap dua terhadap tersangka AN alias S dari Rutan Cipinang ke Kejari Jakarta Selatan,” kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Rabu (12/2/2025).
Polisi juga menyerahkan barang bukti terkait perkara pembunuhan ABG di Jakarta Selatan.
Menurutnya, Hasil Visum et Repertum (VER) dan otopsi korban terhadap organ hepar, isi lambung, urine, dan darah. Semua barang bukti sudah dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Kasus pembunuhan dan persetubuhan anak di bawah umur dengan tersangka Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartoyo menjadi sorotan usai dua perkara itu disebut akan dihentikan oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.
Sebanyak lima polisi terlibat kasus dugaan penyuapan untuk menghentikan perkara Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartoyo.
Dalam sidang KKEP yang digelar Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya, sebanyak tiga polisi divonis pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau dipecat dari Polri.
Mereka adalah eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, eks Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Ahmad Zakaria, dan eks Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Mariana.
Saat ini Arif Nugroho ditahan di Rutan Cipinang, Jakarta Selatan. Diketahui, Arif Nugroho juga dijerat dengan LP berbeda yakni terkait pencabulan terhadap korban yang sama. Dalam kasus ini, temannya bernama Muhammad Bayu Hartanto juga ditetapkan sebagai tersangka.
“Sebelumnya kan sudah P21 juga kasusnya yang pencabulan, nah ini yang kasus terkait dugaan pembunuhan dan/atau kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 359 KUHP,” jelas Ade Ary.
Kasus ini ditangani oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tanggal 23 April 2024.
Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto ditetapkan sebagai tersangka setelah diduga memerkosa ABG berusia 16 tahun, yang terjadi pada 22 April 2024. Diketahui, korban berinisial FA tewas setelah dicekoki inex dan air sabu.
Korban tewas di sebuah hotel di kawasan Senopati, Kebayoran Baru, Jaksel, pada Senin (22/4) malam setelah ‘open BO’ dengan tersangka Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto. Saat itu kedua tersangka membawa korban FA dan ABG remaja wanita lainnya, A. Remaja A selamat dari maut.
Kasus Kepemilikan Senpi
Arif Nugroho juga terseret dalam perkara lain yakni dugaan kepemilikan senjata api. Saat ini kasus tersebut dalam tahap penyidikan di Polda Metro Jaya.
“Masih jalan. Sudah sidik (penyidikan). Pokoknya, prosedur berjalan,” ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, kepada wartawan, Senin (10/2).
Sebagai informasi, senjata api ini ditemukan saat penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menangani Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto di kasus pembunuhan dan pemerkosaan ABG 16 tahun pada April 2024. Ada tiga pucuk senpi yang disita polisi dari Arif Nugroho saat itu.
Sementara itu, dua anggota polisi dijatuhi sanksi berupa demosi selama delapan tahun dan diperintahkan untuk tidak lagi bertugas di satuan reserse.
Kedua anggota tersebut adalah eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung dan eks Kasubnit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ipda Novian Dimas. (Ralian)