Halangi Investasi Ratusan Triliun, Komisi VII DPR: Polisi Harus Tindak Tegas Ormas Nakal

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Anggota Komisi VII DPR RI Kaisar Abu Hanifah menyoroti batalnya investasi ratusan triliun di Indonesia akibat ulah organisasi kemasyarakatan (Ormas).

Dirinya mendesak pihak kepolisian menindak tegas dan menangkap para anggota ormas yang nakal tersebut.

banner 728x90

Kaisar mengatakan, dirinya prihatin dengan batalnya investasi ratusan triliun di Indonesia.

“Padahal, mendatangkan investasi yang nilainya begitu besar tidaklah mudah. Butuh berbagai upaya untuk meyakinkan para pengusaha agar mau berinvestasi. Ini sudah mau berinvestasi, tapi malah batal gara-gara ormas nakal yang menjadi biang keroknya,” kata Kaisar, Selasa (18/2/2025).

Kaisar menyatakan, tindakan ormas nakal yang mengganggu investasi itu tidak boleh dibiarkan, apalagi mereka sudah berani menutup jalan bahkan menyegel industri yang sudah mempunyai izin dan beroperasi.

“Tindakan para anggota ormas itu, sangat merugikan para investor. Aksi ormas nakal itu menjadikan investor enggan dan takut berinvestasi di Indonesia. Akhirnya negara yang dirugikan,” tutur Kaisar.

Legislator asal Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta itu menegaskan, tindakan ormas nakal itu sudah seperti preman.

“Mereka bukan lagi ormas, tapi sudah menjelma menjadi penjahat. Mereka telah melakukan penghalangan, menebar teror, dan merugikan investor. Tindakan mereka sudah melanggar hukum,” tegas Kaisar.

Kaisar pun mendesak pihak kepolisian untuk turun tangan melakukan penerbitan ormas nakal.

“Ormas itu sudah meresahkan masyarakat, sehingga harus tindak tegas dan ditangkap. Ormas nakal harus diberi pelajaran, sehingga tidak sewenang-wenang. Mereka harus tunduk dengan aturan hukum. Polisi harus melakukan penertiban, menindak tegas, dan menangkap anggota ormas nakal,” beber Kaisar.

Politisi kelahiran Probolinggo, Jawa Timur itu menambahkan, jika ormas nakal tidak ditindak, maka mereka akan terus berulah, mengganggu iklim investasi, dan pada akhirnya akan mengganggu perekonomian negara.

Sebelumnya, Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar menyatakan, kerugian akibat ulah ormas nakal mencapai ratusan triliun rupiah untuk investasi industri. Kerugian itu tidak hanya dari pengeluaran anggaran yang dikeluarkan investor, tapi juga investasi yang tidak jadi masuk ke Indonesia.

Menurut Sanny, aktivitas ormas menjadi salah satu kendala besar untuk industri. Namun, hal itu sering tidak muncul di permukaan.

“Masalah ini harus menjadi perhatian pemerintah. Harus ada langkah nyata untuk menerbitkan ormas nakal agar tidak mengganggu invetasi di Indonesia,” pungkas Kaisar Abu Hanifah. (Daniel)

Tinggalkan Balasan