SURABAYA: Pemenuhan penerangan di Jawa Timur tak merata. Padahal setiap warga negara di Indonesia berhak untuk mendapatkan aliran listrik di masing-masing rumahnya. Hal ini tampak yang terjadi di Bondowoso. Ada sejumlah rumah di Bondowoso tepatnya di desa Dadapan belum teraliri listrik rumahnya.
“Saya sudah mengajukan permintaan untuk dialiri listrik. Namun, sampai sekarang belum terealisasi. Saya minta bantuan dari pak dewan untuk membantu mewujudkan rumah saya dan sejumlah warga agar segera teraliri oleh listrik,”ujar Fatimah, salah satu warga setempat saat menghadiri reses anggota DPRD Jawa Timur Yoyok Mulyadi di Bondoowoso, selasa(25/2/2025).
Menurut ibu satu anak ini, selama ini pihaknya untuk memenuhi kebutuhan listrik selalu menumpang tetangga.” Saya dan beberapa warga untuk aktifitas pemenuhan listrik ikut tetangga. Kami berharap sangat agar pemerintah membantu pemenuhan listrik di tempat kami,”jelas wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani.
warga lain bernama Ubaidillah mengatakan kalau malam, di sejumlah rumah warga terpaksa menggunakan penerangan tradisional dari lampu minyak untuk menunjang aktifitas di malam hari.
Sementara itu, anggota DPRD Jawa Timur Yoyok Mulyadi mengatakan dirinya merasa miris kalau sampai sekarang ini masih saja ada masyarakat di Jawa Timur yang rumahnya tidak ada listrik. “Pemenuhan kebutuhan listrik itu adalah hak setiap warga negara dan ini bagian dari hajat hidup warga negara. Pemerintah wajib untuk memenuhinya,”jelas politisi PKB ini.
Pria yang juga anggota komisi D DPRD Jawa Timur ini mengatakan pihaknya mendorong Pemprov untuk secepatnya memenuhi kebutuhan listrik warga di Bondowoso khususnya warga desa Dadapan Bondowoso.
“Jangan sampai perekonomian masyarakat di Dadapan ini terganggu karena tidak ada listrik. Sepulang dari Reses ini saya langsung akan berkoordinasi dengan Dinas terkait ( ESDM ) pemprov Jawa Timur untuk ditindaklanjuti. Secepatnya harus segera dialiri listrik karena ini kebutuhan mendesak warga,”tandas mantan wabup Situbondo ini.(yudhie)