JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Harga pangan di pasar-pasar tradisional di Indonesia cenderung stabil, meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga.
Hal ini menjadi perhatian serius Komisi IV DPR RI yang terus memantau perkembangan harga pangan menjelang puasa dan hari raya.
Anggota Komisi IV DPR RI Riyono mengungkapkan, meskipun harga pangan relatif stabil, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, seperti daging ayam dan cabai keriting.
“Harga daging ayam mengalami kenaikan, biasanya 35 ribu rupiah, sekarang bisa mencapai 38 ribu rupiah. Ini berdampak pada penurunan jumlah pembeli di pasar,” kata Riyono saat menjadi Narasumber Diskusi Dialektika Demokrasi DPR RI bertema “Menjaga Stabilitas Harga Jelang Ramadhan” di Ruang PPIP, Gedung Nusantara I, Kompleks, Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Riyono menuturkan, meski ada sedikit kenaikan harga pangan, komoditas utama seperti beras, minyak goreng, dan ikan masih berada dalam kisaran harga yang wajar.
“Beras yang dijual di pasar tradisional relatif stabil, begitu juga dengan harga minyak goreng yang tetap terjaga di angka Rp12.500 hingga Rp14.000 rupiah,” jelas Politisi PKS ini.
Namun, Riyono mengingatkan, stabilitas harga pangan ini tidak hanya bergantung pada situasi pasar.
“Pemerintah harus lebih proaktif dalam memastikan stok pangan tersedia dengan baik. Kami meminta Badan Pangan Nasional segera mengisi stok beras cadangan pemerintah di gudang Bulog yang saat ini kosong,” imbau Riyono.
Riyono juga menyoroti pentingnya intervensi langsung dari pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Meski operasi pasar sudah dilakukan, dirinya menilai solusi jangka panjang perlu dipikirkan, seperti membentuk “bulog-vlog kecil” di setiap kabupaten/kota yang bertugas menjaga kestabilan harga pangan.
“Operasi pasar memang membantu, tetapi harus ada pendekatan lain untuk memastikan pasokan pangan selalu tersedia dengan harga yang terjangkau,” tutur Riyono.
Selain itu, Riyono menekankan pentingnya ketersediaan pangan yang stabil untuk mendukung perekonomian nasional.
Dirinya mengingatkan, fluktuasi harga pangan yang tinggi dapat melemahkan daya beli masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
“Jika daya beli masyarakat turun, perekonomian kita bisa terganggu. Kita butuh anggaran yang lebih besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil. Dengan puasa dan hari raya yang semakin dekat, Komisi IV DPR berharap pemerintah lebih cepat dalam menangani masalah ini agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat terkait harga pangan,” pungkas Riyono. (Daniel)