Bantuan untuk PTN Tetap Dianggarkan, Komisi X DPR Pastikan UKT Tak Naik

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani merespon tuntutan para mahasiswa yang berdemonstrasi terkait wacana kenaikan uang kuliah tunggal (UKT).

Dirinya akan berupaya agar biaya kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) itu tidak mengalami kenaikan.

banner 728x90

Lalu Ari, sapaan akrab Lalu Hadrian Irfani mengatakan, dirinya sudah menjawab tuntutan para mahasiswa yang melakukan demontrasi di Jakarta dan sekitarnya terkait anggaran untuk bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN).

Lalu Ari menegaskan, BOPTN tidak dipotong 50 persen maupun 60 persen. Bantuan untuk perguruan tinggi negeri itu akan tetap dianggarkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Saya sudah sampaikan kepada para mahasiswa bahwa bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) itu tidak dipotong 50 maupun 60 persen. BOPTN masih dianggarkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo,” tegas Lalu Ari, Jumat (28/2/2025).

Karena Presiden Prabowo sangat konsen dan sangat fokus terhadap pendidikan. Maka, tidak mungkin BOPTN itu dipotong.

“Bantuan itu sangat penting bagi perguruan tinggi negeri dan para mahasiswa. Kami Komisi X akan menjamin BOPTN tetap dianggarkan pemerintah. Kami akan kawal anggaran untuk perguruan tinggi negeri,” tegas Lalu Ari.

Jika BOPTN tetap dianggarkan oleh pemerintah, jelas Lalu Ari, maka hal itu tidak berdampak terhadap kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) atau biaya kuliah.

“Kami akan berjuang agar UKT tidak dinaikkan, karena itu akan memberatkan para mahasiswa,” ungkap Lalu Ari.

Politisi asal Dapil NTB II itu juga memastikan, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tidak terkena efisiensi anggaran. Anggaran KIP Kuliah yang disiapkan sebesar Rp14,69 triliun.

“KIP Kuliah merupakan program prioritas dan unggulan Presiden Prabowo Subianto, sehingga tidak menjadi bagian efisiensi anggaran. KIP Kuliah sangat penting bagi para mahasiswa,” kata mantan Anggota DPRD NTB itu.

Lalu Ari menyatakan, dirinya juga akan memperjuangkan agar semua beasiswa pendidikan tidak terkena efisiensi anggaran.

“Baik Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik), Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB), dan beasiswa dosen dan tenaga pendidik dalam dan luar negeri,” tukas alumnus STT Telkom Bandung itu.

“Beasiswa itu sangat dibutuhkan para mahasiswa, terutama beasiswa on going yang sekarang dinikmati para mahasiswa,” pungkas Lalu Ari. (Daniel)

Tinggalkan Balasan