JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Pameran perhiasan tingkat internasional yang dipersembahkan oleh Jakarta Jewellery Fair mendapat apresiasi Kementerian Perindustrian RI. Pameran satu-satunya di Indonesia bagian barat digelar selama lima haru di Asembly Hall JCC Senayan, Jakarta Pusat dari tanggal 27 Februari sampai 3 Maret 2025.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara yang konsisten menghadirkan Jakarta International Jewellery Fair meskipun tantangan ekonomi global masih terjadi. “Saya sangar mengapresiasi pameran ini yang terbukti meningkatkan dunia industri khususnya bidang perhiasan,” ujar Reni, usai membuka Jakarta International Jewellery Fair 2025 yang ke-16.
Dia berharap ajang ini terus berlanjut dengan semangat yang lebih besar. Tahun ini rencananya ada tiga kali penyelenggaran pameran yakni di Jakarta, Surabaya dan Bandung. “Industri perhiasan memiliki potensi besar sebagai sektor unggulan ekspor. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah fluktuasi harga emas dan ketersediaan bahan baku yang stabil. Untuk itu, pemerintah terus mendorong pembentukan bank emas guna memberikan jaminan harga dan pasokan bagi produsen perhiasan,” jelas Reni.
Dengan adanya bank emas, lanjutnya, industri ini tidak lagi terkendala dalam mendapatkan bahan baku, serta dapat memastikan harga yang lebih stabil. “Kami optimistis bahwa kebijakan ini akan meningkatkan daya saing industri perhiasan nasional,” pungkas Reni pada acara yang dihadiri Hj Nur Gita Tiyas Saidi Mansyur selaku Ketua Dekranasda Kabupaten Banjar Prov. Kalimantan Selatan, I Gusti Made Setyawati, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan, Jeffrey Thumewa selaku Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia, Iskandar Husin, selaku Sekjen Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia selaku Ketua Penyelenggara Jakarta International Jewellery Fair 2025.
Ketua Asosiasi Pengusaha Permata Indonesia, Jefri Tumewa, menekankan bahwa dukungan pemerintah terhadap penyelenggaraan pameran berskala internasional seperti ini sangat penting dalam mendorong perkembangan sektor industri kreatif, khususnya industri perhiasan.
“Sejak 2023, pemerintah telah banyak menciptakan kebijakan yang mendukung tumbuhnya industri perhiasan yang mandiri dan tangguh. Hal ini penting, karena industri perhiasan tidak hanya bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga menyerap banyak tenaga kerja,” ujar Jefri.
Ia berharap pameran ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi peserta dengan membuka peluang pasar domestik maupun ekspor. Pameran tersebut diikuti oleh berbagai bidang usaha perhiasan dari dalam dan luar negeri, seperti pabrik perhiasan, distributor perhiasan, toko perhiasan, mekanika permeseninan dan kemasan perhiasan serta desainer dan pengrajin. (Joko)