JAKARTANEWS.ID-JAKARTA : Perkumpulan Doktor Ilmu Kepolisian Indonesia (PERDIKIN) menyelenggarakan seminar menghadirkan Kombes Pol Dr Dedy Tabrani selaku Ketua PERDIKIN dan pembicara lain, Sarah Nuraini Siregar (LIPI-BRIN), Ardi Manto Adiputra (Direktur Imparsial) serta Albertus Wahyurudhanto, di Jakarta City, Rabu (5/3/2025).
Dalam website seminar bertema “Pemolisian Masyarakat sebagai Pilar Keamanan Demokratis Implikasi dan Dilema”, Dedy Tabrani menuturkan bahwa masyarakat adalah mitra strategis kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban sesuai konsep pemolisian masyarakat atau community policing.
Pembicara Albertus Wahyurudhanto dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) mengatakan, pemolisian msyarakat sebagai model penyelenggaraan fungsi kepolisian senantiasa menekankan kepada pendekatan kemanusiaan. Juga menempatkan masyarakat sebagai mitra kerja.
“Pemolisian masyarakat pada hakikatnya adalah suatu strategi, bukan filosofi kepolisian,” ungkapnya.
Halnya Sarah Nuraini Siregar mengatakan, keamanan yang demokratis perlu menekankan pentingnya keadilan sosial dan inklusivitas dalam kebijakan keamanan.
Sementara giliran narasumber Andi
Manto Adiputra menjelaskan, tugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat diamanatkan oleh lonstitusi kepada kepolisian (pasal 30 ayat 4 UUD 1945).
Dengan demikian, lanjut Andi, bahwa kepolisian adalah institusi yang paling bertanggung jawab dalam menjaga keamanan masyarakat. Oleh karena itulah konsep pemolisian masyarakat bukan untuk membagi tanggung jawab, apalagi mendelegasikannya, melainkan hanya wadah partisipasi masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban (community oriented). (Warto)