JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Jalan nasional lintas Sumatera di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi yang menghubungkan Sumatera Barat dan Jambi ambles sejak Minggu (2/3/2025). Aktifitas lalu lintas Sumatera-Jambi pun lumpuh total.
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB Irmawan meminta pemerintah bergerak cepat sehingga peristiwa ini tidak menganggu arus mudik lebaran.
“Kami meminta Kementerian Pekerjaan Umum bergerak cepat sehingga proses perbaikan jalan bisa dituntaskan sebelum libur lebaran sehingga perjalanan arus mudik di jalur lintas Sumatera tidak terganggu,” kata Irmawan, Jumat (7/3/2025).
Irmawan mengapresiasi langkah cepat Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jambi Kementerian Pekerjaan Umum membuat jembatan bailey sepanjang 30 meter.
Langkah ini diharapkan bisa sedikit membuka jalur lalu lintas Sumatera-Jambi.
“Jembatan bailey memang biasa digunakan untuk kondisi darurat sehingga lalu lintas di lokasi kejadian tidak berhenti total,” ujar Irmawan.
Kendati demikian, Irmawan meminta agar ada audit konstruksi terkait amblasnya jalan utama sepanjang 12 meter, apalagi ada kabar jika peristiwa tersebut dipicu karena gorong-gorong di bawah jalan tidak kuat menahan debit air.
“Pemerintah harus lakukan audit kontruksi akibat jalan nasional lintas Sumatera yang ambles. Ini jalan nasional utama yang seharusnya memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh tapi dampak dari amblesnya jalan ini sangat terasa,” tutur Irmawan.
Legislator asal Dapil Aceh I ini mengungkapkan jalan nasional di desain dengan standar 10 ton per gardan, tapi kenyataannya di lapangan masih banyak kendaraan berat lebih dari 10 ton bahkan 12 ton per gardan yang lewat jalan nasional.
“Ini yang jadi salah satu penyebab jalan nasional cepat rusak. Perlu diperkuat penegakan hukum terhadap keberadaan truk yang kelebihan muatan maupun kelebihan dimensi (over load, over dimention/ODOL),” jelasnya.
Untuk sementara Irmawan menyarankan dilakukan koordinasi intensif antara pemerintah daerah dengan kepolisian mencari alternatif jalan untuk membantu pengguna jalan.
“Kendaraan roda dua dan roda empat dialihkan ke jalan Jambi-Padang Lama. Sementara kendaraan roda enam ke atas diminta mengguna jalan Kerinci-Solok Selatan. Angkutan berat sebaiknya hindari sementara gunakan jalan alternatif karena medannya yang tentu tidak seperti jalan nasional utama,” imbau Irmawan.
Selain itu, ia juga meminta pemerintah memetakan kawasan mana yang rentan terjadinya jalan amblas untuk mengantisipasi terjadinya amblesnya jalan seperti di jalan nasional lintas Sumatera.
“Upaya pencegahan harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya jalan rusak ataupun sampai amblas,” pungkas Irmawan. (Daniel)