Diduga Korupsi BPD Jabar dan BJB, Rumah Ridwan Kamil Digeledah KPK
BANDUNG – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah eks Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) di Jalan Gunung Kencana, Kelurahan Cimbeleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/3/2025).
Dalam penggeledahan, tidak tampak Gubenur Jabar periode 2018-2023 itu. Di lokasi, terlihat ada beberapa kendaraan dan petugas keamanan yang berjaga.
Diduga, kasus korupsi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB).
Terkait penggeledahan rumahnya, RK buka suara soal penggeledahan rumahnya. Dia membenarkan kedatangan tim KPK ke rumahnya melalui keterangan tertulis.
“Bahwa benar kami didatangi oleh tim KPK terkait perkara di BJB,” kata Ridwan Kamil lewat keterangan tertulis yang diterima wartawan.
RK Belum Pernah Diperiksa tapi Rumahnya Digeledah, Pimpinan KPK Bilang Begini
Ridwan Kamil menyebut kedatangan tim KPK membawa surat resmi. Oleh karena itu, dia bersikap kooperatif.
“Tim KPK sudah menunjukkan surat tugas resmi, dan kami selaku warga negara yang baik sangat kooperatif dan sepenuhnya mendukung dan membantu tim KPK secara professional,” terang RK.
Meski begitu, Ridwan Kamil tak memerinci alasan tim KPK mendatangi rumahnya. Dia meminta hal itu ditanyakan ke KPK.
“Hal-hal terkait lainnya kami tidak bisa mendahului tim KPK dalam memberikan keterangan, silakan insan pers bertanya langsung kepada tim KPK,” pungkasnya.
Rekam Jejak RK
Ridwan Kamil lahir di Bandung, dia merupakan putra dari tokoh akademisi di Universitas Padjadjaran yakni Atje Misbach Muhjidin.
RK juga disebut-sebut putra kiayi tersohor di Sumedang dan Subang.
Sebelum terjun ke pemerintahan, Ridwan Kamil meniti kariernya sebagai arsitek, dosen dan pengusaha.
Dia mengenyam pendidikan tingkat perguruan tinggi di Institut Teknologi Bandung dan lulus pada tahun 1995 dengan gelar Sarjana Teknik di bidang arsitektur.
Setelah menyelesaikan pendidikan S2 dengan gelar Master of Urban Design di Universitas California, Berkeley Amerika, memperoleh gelar Master of Urban Design.
Ridwan Kamil kembali ke Indonesia dan menjadi dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung selama 14 tahun di program studi Teknik Arsitektur.
Nama Ridwan Kamil mulai dikenal masyarakat luas khususnya di Bandung di mulai saat ia menjabat sebagai Wali Kota Bandung periode 2013 – 2018.
Kemunculannya jadi Walkot Bandung saat itu pun langsung mencuri perhatian. RK hadir tidak memiliki latar belakang politik praktis.
Kala itu dia diusung koalisi PKS dan Gerindra.
Sejak menjabat jadi Wali Kota Bandung pun popularitasnya melonjak menjadi orang nomor satu di Kota Bandung.
Seiring dengan popularitas yang didapatnya di Kota Bandung, ia kembali meniti kariernya menjadi kepala daerah di Jawa Barat.
Itu menjadi modal bagi diri Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat, lima tahun berselang.
Bersama mantan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, Ridwan Kamil maju dengan sokongan empat partai politik, yakni PPP, PKB, Nasdem dan Hanura.
Saat itu Ridwan Kamil dan Uu mengalahkan tiga pasangan lainnya, termasuk pasangan unggulan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi.
Selama menjabat sebagai kepala daerah, Ridwan Kamil juga mendapat banyak penghargaan baik di dalam dan luar negeri.
Saat mendekati masa jabatannya berakhir, akhirnya Ridwan Kamil terjun ke dunia politik bergabung Partai Golkar. (Ralian)