JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Presiden Joko Widodo telah berulang memarahi para menterinya di depan umum.
Marahnya Jokowi terhadap menteri tampaknya cermin frustasinya dalam me-manage kabinetnya. Para menteri seolah tak memahami arahan Jokowi, termasuk skala prioritas yang ingin dicapai.
Demikian dikatakan Pakar Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga kepada para awak media, Selasa (15/6/2022).
Jamiluddin mengatakan, salah satu arahan Jokowi adalah lebih mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri.
“Hal ini rupanya belum sepenuhnya dilakuan para menteri sehingga menyulut kemarahan Jokowi,” kata Dosen Pasca Sarjana Fikom Universitas Esa Unggul, Jakarta ini.
Dalam kasus tersebut, menurut Jamiluddin, seharusnya para menteri mudah memahami arahan Jokowi, sebab arahan lebih memprioritaskan membeli produksi dalam negeri sangat mudah dipahami.
“Namun demikian, para menteri bukanlah karena sulit diatur. Para menteri sangat menyadari kalau melakukan hal itu kapan saja akan di-reshuffle,” beber Jamiluddin.
Karena itu, Jamiluddin menilai, marahnya Jokowi yang berulang terhadap menterinya bisa disebabkan dua hal.
Pertama, tutur Jamiluddin, kapasitas sebagian menterinya bisa jadi memang terbatas.
“Karena itu, wajar kalau para menterinya tidak maksimal menterjemahkan arahan presiden,” ujar Dekan Fikom IISIP, Jakarta 1996-1999 ini.
Akibatnya, lanjut Jamiluddin, kebijakan yang diambil di kementeriannya menjadi kurang tepat sasaran.
“Hal itu tentu mengecewakan Jokowi,” imbuh Jamiluddin.
Dua, sebut Jamiluddin, arahan Jokowi terhadap para menterinya bisa jadi kurang jelas.
Jamiluddin berpendapat, hal ini dapat berimplikasi pada pengambilan kebijakan yang kurang tepat.
“Akibatnya, kementeriannya tidak melaksanakan arahan presiden yang sesungguhnya. Hal ini tentu tidak menghasilkan sebagaimana uang diinginkan Jokowi,” jelas Penulis Buku Perang Bush Memburu Osama ini.
Jadi, saran Jamiluddin, Jokowi seyogyanya mengevaluasi arahannya selama ini.
“Kalau arahannya memang sudah jelas, maka masalahnya ada di para menteri. Menteri seperti ini selayaknya cepat di-reshuffle,” tegas Jamiluddin.
Namun, tambah mantan Sekjen Media Watch ini, kalau arahannya yang tidak jelas, maka sebaiknya Jokowi yang harus introspeksi diri.
“Sebab, tak selayaknya memarahi para menteri di depan umum padahal kesalahan bukan pada mereka,” pungkas Jamiluddin Ritonga. (Daniel)