JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen meminta pemerintah menginvestigasi penyebab munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti beberapa jenis hewan ternak di Indonesia.
“Karena kerugian yang ditimbulkan oleh PMK ini juga tidak kecil, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) kerugian akibat PMK ini mencapai Rp9,9 triliun, mulai produktivitas kemudian banyaknya hewan yang mati dan lain sebagainya, sehingga ini menurut saya bukan persoalan kecil,” kata pria yang akrab disapa Gus Nabil ini saat menjadi narasumber Diskusi Dialektika Demokrasi bertema:
“Jelang Idul Adha 1443 H, Amankah Hewan Korban Di Tengah PMK?” di Ruang Diskusi Media Center, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (16/6/2022).
Menurut Gus Nabil, investigasi merupakan syarat mutlak agar hal-hal semacam ini tidak terulang kembali.
“Kalau saya ingin meminjam logika virus di komputer itu ya itu memang sengaja diciptakan supaya anti virusnya laku. Apakah ini juga terjadi di dunia peternakan,?” tanya Gus Nabil.
Gus Nabil menuturkan, walaupun PMK diklaim oleh WHO maupun Menteri Kesehatan (Menkes) tidak dapat menular kepada manusia, namun semua pihak tidak boleh jumawa, karena kan yang namanya penyakit itu bisa saja terjadi.
“Wong kita saja tidak menduga mutasi Covid-19 akan sedemikian hebat, sehingga selama 2 tahun terakhir ini kita terganggu. Oleh karenanya di sini Kementan dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama para stakeholder lain harus bekerjasama dengan baik,” tegas Gus Nabil.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menghimbau kepada masyarakat di musim qurban tahun ini untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Hal ini karena status pandemi masih belum dicabut walaupun sudah melandai,” jelas Gus Nabil.
Gus Nabil juga menghimbau agar pemotongan hewan qurban itu juga bisa dilakukan di tempat-tempat yang relatif aman, seperti di rumah potong hewan (RPH), dibandingkan dengan tempat-tempat lain.
“Memang rasanya kurang afdol ya kalau kemudian ada qurban kemudian tidak dipotong di masjid atau di musholla. Memang ada perasaan tidak puas, tapi ketika musim wabah seperti ini ya mencegah itu lebih baik,” ingat Gus Nabil.
Terakhir, Gus Nabil kembali menyampaikan agar semua umat manusia tidak boleh lengah dan merasa jumawa.
“Karena kuasa Tuhan itu melebihi segalanya dan kita tidak boleh main-main, kita harus serius tetap serius dalam menanggulangi PMK ini,” pungkas Gus Nabil. (Daniel)