Deprecated: Creation of dynamic property WpBerita_Breadcrumbs::$settings is deprecated in /home2/jakartane/public_html/wp-content/themes/wpberita/inc/class-wpberita-breadcrumbs.php on line 26

Penghapusan Sementara Pungutan Ekspor Sawit, Mulyanto: Pemerintah Jaga Harga Migor Agar Tak Bergolak

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. (Ist)

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah tetap menjaga momentum penurunan harga minyak goreng (migor) menuju HET (harga eceran tertinggi) seperti saat ini, di tengah upaya untuk mengerek harga TBS (tandan buah segar) sawit di tingkat petani.

Menurut Mulyanto, hal ini penting, agar harga migor tidak kembali bergolak dan naik seperti beberapa bulan belakangan.

Sebelumnya dikabarkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menghapus Pungutan Ekspor (PE) minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) beserta produk turunannya terhitung Sabtu (16/7/2022) hingga 30 Agustus 2022 mendatang.

Regulasi ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 115 Tahun 2022.

Menurut Mulyanto nampaknya, pasar bereaksi positif terhadap keputusan tersebut.

“Terbukti keputusan itu disusul dengan kenaikan harga CPO yang cukup berarti di bursa sawit Malaysia pada (18/7/2022). Sementara Bursa sawit KPBN Jakarta sendiri memperlihatkan kenaikan harga CPO sejak (11/7/2022), dan melonjak sebesar Rp1.300 per kg menjadi Rp9.250 per kg pada (18/7/2022). Padahal sebelumnya sempat jatuh mendekati angka Rp6.000/kg,” urai Mulyanto, Selasa (19/7/2022).

Selain itu, Mulyanto menilai, sekarang merupakan kesempatan yang baik bagi pemerintah untuk menata industri Migor agar tidak bersifat oligopolistik, sehingga pasar migor dapat terselenggara secara adil, sesuai kaidah-kaidah ekonomi yang benar, di mana pembentukan harga dan volume migor di pasar tidak didikte oleh hanya segelintir produsen.

“Akhir-akhir ini, harga migor curah menurut data PIHPS (pusat informasi harga pangan strategis) Nasional pada (19/7) masih sebesar Rp. 16.050 per kg. Di atas HET yang sebesar Rp. 15.500 per kg,” kata Wakil Ketua F-PKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan ini.

Karena itu, legislator asal Dapil Banten 3 ini meminta pemerintah bukan hanya fokus memperbaiki sisi hulunya tetapi juga di sisi hilir industri sawit.

“Termasuk aspek distribusinya. Agar masyarakat yang diuntungkan, baik masyarakat petani sawit maupun masyarakat pengguna migor,” tandas Mulyanto. (Daniel)

Tinggalkan Balasan