JAKARTANEWS.ID-SURABAYA: Pengamat politik asal Surabaya Muhammad Mubarok Muharam pihaknya prihatin atas menurunnya elektabilitas Partai Golkar di Jawa Timur, terlebih jelang Pemilu 2024 mendatang.
Mantan ketua PMII Jawa Timur ini mengatakan dirinya melihat Partai Golkar Jawa Timur dibawah kepemimpinan Sarmuji kurang maksimal dalam menyerap aspirasi masyarakat di Jawa Timur dan terkesan tak pernah mengenalkan partai Golkar ke masyarakat.
“Saya kira pak Sarmuji saat memimpin Golkar di Jawa Timur kurang maksimal menjadikan partai Golkar untuk memahami permasalahan masyarakat di bawah. Tak hanya itu, yang bersangkutan juga jarang tampil dipublik dalam menyapa dan menyerap aspirasi masyarakat dengan mengedepankan sebagai ketua Golkar Jawa Timur dan lebih condong pribadi,”jelas dosen Unesa ini saat dikonfirmasi, Kamis (21/7/2022).
Fakta tersebut, kata Mubarok, hal ini terlihat dari responden masyarakat Jawa Timur yang kurang puas dengan Partai Golkar.” Buktinya ada penelitian yang menyebut elektabilitasnya 3 persen. Ini membuktikan responden belum tahu kerja-kerja pak Sarmuji beserta jajarannya membantu masyarakat lebih maksimal. Kalau mungkin dikenal person masyarakat mengetahuinya, namun partai Golkarnya ini yang masyarakat tak tahu,”terangnya.
Untuk mendongkrak elektabilitas tersebut, sambung Mubarok, ketua Golkar Jawa Timur Sarmuji, harus punya inovasi dan lebih melakukan penyapaan ke masyarakat Jawa Timur dan selalu mengedepankan partai Golkar dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat.
Diketahui, beberapa waktu lalu lembaga survei Lanskap (Lembaga Survei dan Analisa Kebijakan Publik) mengumumkan hasil survei yang dilakukannya terhadap parpol-parpol di Jawa Timur.
Dari hasil survei lembaga tersebut, pemuncak elektabilitas Parpol ditempati Gerindra dengan persentase keterpilihan 30%, disusul PDIP di angka 21,1% dan PKB 18,9%.Sedangkan yang miris adalah partai Golkar yang hanya meraih 3% dan disusul PPP 2,6% dan parpol lainnya. (Yudhie)