KPK Didemo Para Mantan Personel, SIAGA 98 Duga Ada Agenda Pemilu 2024 dan Pemilihan Pimpinan

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Peristiwa bocornya dokumen internal KPK bukan hal baru dan aneh terjadi di KPK. Hal Iiu juga pernah terjadi di Era Abraham Samad (2013), Sprindik Anas Urbaningrum bocor ke publik.

Demikian juga Sprindik Jero Wacik, bocor. Disebutkan Jero tersangka dalam perkara suap di SKK Migas. Itu di era, Bambang Widjojanto (BW), yang kemudian BW membantah, sprindik itu palsu.

banner 728x90

Hal itu disampaikan Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 1998 (SIAGA 98) Hasanuddin kepada para wartawan, Selasa (11/4/2023).

Hasanuddin berpendapat, dokumen bocor di KPK sebenarnya hal yang biasa karena sudah terjadi sejak tahun 2013, di era Abraham Samad dan BW.

“Ini ironi yang memalukan. Hal ini juga terjadi dalam kasus Bupati Bogor Rachmat Yasin, tertanggal 22 Mei 2013.

“Demikian juga menimpa Setya Novanto. Sama juga di era BW,” lanjut Hasanuddin.

Hasanuddin menyayangkan, para mantan pimpinan dan anggota KPK berdemo meminta Ketua KPK Firli Bahuri mundur terkait hal serupa yakni dugaan bocornya dokumen KPK.

“Sekarang mantan personel KPK itu mendemo KPK, sungguh luar biasa,” sesal Hasanuddin.

Hasanuddin pun menduga mantan pimpinan dan anggota KPK yang mendemo KPK pada Senin (10/4/2023) terlibat politik kepentingan.

“Hal ini terkait politik Pemilu 2024 dan pergantian pimpinan KPK yang sebentar lagi dilakukan,” ungkap Hasanuddin.

Menurut Hasanuddin, hal ini sudah menjadi kelompok politik tersendiri dalam pemberantasan korupsi.

“Kami sarankan, sebaiknya mereka masuk partai politik agar tersalurkan kehendaknya,” pungkas Hasanuddin. (Daniel)

Tinggalkan Balasan