JAKARTANEWS.ID -AMBON: Kongres XII Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) yang digelar pada 14-18 Mei 2023, di Kota Ambon, Provinsi Maluku, bukan hanya sekedar pertemuan organisasi para pemuda Kristen seluruh Indonesia.
Namun, Ketua Panitia Kongres XII GAMKI Lucky Wattimury mengatakan, Kongres ini selain memilih Ketua Umum, Sekretaris Umum, Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) juga ingin menunjukan hubungan toleransi antar umat agama terjalin dengan baik, dan dunia pariwisata di Maluku.
Lucky melanjutkan, dua kali terjadi penundaan kongres. Pada bulan Agustus 2022, dan Maret 2022. Penundaan terjadi, kata Lucky, bukan dari panitia, tapi dari konsilidasi DPP GAMKI.
“Kami hanya melaksanakan, Karena Panitia Kongres berdasarkan hasil Rakernas II GAMKI di Bitung, Sulawesi Utara, pada 2021,”tukas Lucky, di Cristian Center, Rabu (17/5/2023).
Lucky mengatakan, digelarnya Kongres GAMKI menelan biaya Rp 1,4 miliar. Suksesnya acara tersebut, karena peran Pemerintah Provinsi Maluku, Pemerintah Kota Ambon, gereja dan masyarakat.
Menurutnya, kongres digelar ingin menunjukkan kehidupan toleransi berjalan dengan baik.
“Bahkan dalam acara MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran-red), rumah-rumah masyarakat Kristen ikut menampung peserta MTQ. Itu tidak menjadi masalah di Ambon,” ucap Mantan Ketua DPRD Maluku itu.
Lebih lanjut, Lucky mengatakan selama Kongres di gelar dari tanggal 14-18 Mei 2023, para peserta kongres akan tinggal di rumah penduduk. “Ini memang kegiatan gereja di Ambon yang selalu dilakukan peserta tinggal di rumah penduduk. Agar peserta GAMKI menjadi gereja kecil yang hidup di tengah-tengah masyarakat,”tambah Anggota DPRD Maluku dari Fraksi PDIP itu.
Selain menunjukkan rasa toleransi, Lucky mengatakan, terselenggaranya Kongres sangat bermanfaat bagi masyarakat di Ambon. Dengan digelarnya kongres, perekonomian masyarakat sangat diuntungkan.
“Beberapa pelaku UKM menjajakan dagangannya di tengah kongres yang sedang berlangsung. Itu adalah bagian dari upaya meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Lucky, didampingi Ketua Seksi perlengkapan Saka Ririhena.
Dia mengatakan, selama berKonges GAMKI menggunakan tempat, di antaranya, Gereja Protestan Maluku (GPM) Maranatha, Baleo Oikumen dan Christian Center.
Diketahui, wilayah Maluku adalah Sekitar 92, 4 persen adalah laut. Dengan kehadiran peserta kongres, Lucky mengatakan, akan bermanfaat bagi dunia wisata bahari.
LUCKY mengemukakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar 3,4 triliun digunakan 5,6 persen digunakan untuk biaya birokrasi. Sisanya, dibagi satu provinsi dan 11 kabupaten kota.
Diakui, untuk menghidupkan dunia pariwisata di Maluku dibutuhkan peran serta pemerintah dalam memberikan bantuan dana pengembangan wisata di Pulau Pattimura tersebut.
“Kami ingin menunjukan bahwa Maluku dengan wisata malamnya, dengan mengajak para peserta kongres menikmati Teluk Ambon yang indah di malam hari,” ujar Lucky. .(Ralian)