Jokowi Ingin Cawe-cawe di Pilpres 2024, PDIP: Hal yang Wajar

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim dirinya boleh cawe-cawe dalam politik demi kepentingan bangsa dan negara.

Menurut Jokowi, cawe-cawe yang dilakukan tak menyimpang dari konstitusi. Jokowi juga mengklaim langkah itu ditempuh agar pembangunan tetap berlanjut meskipun ada transisi kepemimpinan.

banner 728x90

Menyikapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga menyatakan, maksud pernyataan Presiden Jokowi karena dirinya datang dari latar belakang rakyat biasa sekaligus sebagai seorang pengusaha dan profesional.

“Sebenarnya kan Presiden itu mau menyampaikan karena kan beliau itu datang dari masyarakat ya, dulu juga datang dari latar belakang pengusaha, pernah bekerja sebagai profesional dan beliau ingin menyampaikan secara sederhana sebenarnya dengan bahasa yang disebut sebagai cawe-cawe,” kata Eriko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Eriko menilai, memang seharusnya seorang Presiden, memang harus cawe-cawe.

“Karena begini ini kan pesta demokrasi, di mana rakyat yang nanti akan menentukan pilihannya, baik itu kepada parpol, baik itu kepada caleg, baik itu kepada capres,” tutur Wakil Ketua Komisi XI DPR RI ini.

Menurut Eriko, keamanan proses berlangsungnya pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber Jurdil) harus dijamin.

“Nah untuk itu kan perlu dijamin keamanan, perlu dijamin juga proses berlangsungnya itu berjalan dengan baik, sehingga masyarakat tidak ada merasa terintimidasi, tidak ada merasa apa kalau kita mau meminjam Istilah dulu pemilu itu kan harus Luber (langsung, umum, bebas, dan rahasia),” imbuh Eriko.

Eriko mengatakan, Presiden Jokowi juga ingin menjamin proses transisi pemerintahan berjalan dengan baik.

“Beliau ingin menjamin proses transisi dari pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo kepada siapapun penerusnya nanti berjalan dengan baik,” ujar Eriko.

Lebih lanjut, legislator asal Dapil DKI Jakarta 2 ini menegaskan, Presiden Jokowi menginginkan nanti siapapun yang terpilih itu, terpilih benar-benar terjadi proses demokrasi.

“Tidak lagi misalnya ada katakan karena soal ya katakan isu-isu yang berkembang atau hoaks atau apapun itu, tapi bahwa Presiden nanti yang terpilih atau partai atau caleg yang terpilih itu benar-benar kehendak rakyat, beliau ingin menjamin itu,” jelas Eriko.

“Kami menilai tiga hal itulah yang sebenarnya disampaikan beliau secara terperinci kemarin dengan pertemuan dengan para penggiat sosial media untuk menjamin bahwa terjadinya pelaksanaan demokrasi ini berjalan dengan baik, seturut dengan aturannya, seperti itu,” pungkas Eriko Sotarduga. (Daniel)

Tinggalkan Balasan