Habib Syakur Tegaskan Capres 2024 Harus Berani Tolak Khilafah

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyatakan, sejauh ini dirinya belum memiliki jagoan politik untuk menjadi presiden di tahun 2024 mendatang.

Menurut Habib Syakur, hampir semua nama tokoh yang digadang-gadang menjadi bakal calon presiden (capres) belum memiliki komitmen untuk menyatakan tidak terhadap ideologi trans-nasional, khilafah.

banner 728x90

“Saya belum memiliki pandangan, karena mereka belum ada yang berani menyatakan dengan lantang menolak khilafah,” kata Habib Syakur kepada para awak media, Minggu (25/6/2023).

Mengapa khilafah menjadi isu yang sangat dipandang oleh Habib Syakur, karena paham ini acap kali digunakan oleh kelompok pembawa ideologi untuk mengganggu eksistensi Pancasila dan NKRI.

“Kelompok ini akan selalu mengganggu Pancasila dan NKRI. Karena tujuan utama mereka adalah mengganti Pancasila menjadi khilafah, dan mengubah NKRI menjadi negara Islam,” ujarnya.

Bagi ulama asal Malang Raya ini, embrio pengasong khilafah dan semua sempalan politik pasca Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dibubarkan oleh pemerintah, ternyata masih eksis dan bergerilya.

Habib Syakur meyakini, secara legal standing, para pengusung Khilafah Islamiyyah tidak menggunakan brand HTI, akan tetapi paham dan propagandanya masih muncul.

“Ini ideologi, tak bisa dihentikan dengan sekadar bubarkan organisasi. Makanya, pemerintah ini seperti membiarkan bom waktu dengan tak menggubris propaganda pengasong khilafah ini,” tutur Habib Syakur.

Oleh sebab itu, Habib Syakur berharap dari sekian capres yang akan bertarung dalam meraih dukungan elektoral di Pilpres 2024, ada yang berani lantang dan komitmen untuk menolak semua gerakan dan eksistensi ideologi khilafah dengan motif apapun.

Bagi Habib Syakur, siapapun capresnya nanti, dia harus benar-benar menolak khilafah.

“Siapapun yang menyatakan itu (menolak khilafah -red), insyaallah dia presiden terbaik menurut saya,” pungkas Habib Syakur. (Daniel)

Tinggalkan Balasan