Cari Tersangka Skandal Emas, Direktur Keuangan Antam Elisabeth Siahaan Kembali Diperiksa

Peran PT. IGS dan IBS Terus Dikuliti ?

JAKARTANEWS.ID-JAKARTA: Ungkap tersangka Skandal Komoditi Emas, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT. Aneka Tambang (Antam) Elisabeth Siahaan kembali  diperiksa. 

Namun,  sampai pemeriksaan selesai di Gedung Bundar,  Kejaksaan Agung pada Selasa (4/7) Elisabeth masih berstatus saksi dan tidak dicegah ke luar negeri.

banner 728x90

Sampai pemeriksaan usai juga tidak diketahui alasan Elisabeth harus diperiksa kembali usai  pertama kali diperiksa pada Selasa (20/6) lalu.

Lalu,  kapan giliran Direksi dan Mantan Direksi Antam (BUMN)  lainnya?

Kapuspenkum Ketut Sumedana hanya menjelaskan ES diperiksa terkait penyidikan perkara pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas,  sejak 2010-2022.

“Upaya tim penyidik tersebut dalam rangkaian membuat terang tindak pidana (untuk selanjutnya menetapkan tersangka, Red),” katanya diplomatis.

Secara terpisah,  turut diperiksa TH (Senior Manager Operation PT. Antam, periode 2010-2012), M (Senior Manager Operation PT Antam, periode 2013-2014) dan AY (Senior Manager Operation PT. Antam periode 2018-2023).

Dalam penyidikan skandal emas yang dilakukan sejak 10 Mei puluhan Jajaran Antam sudah diperiksa, tapi belum satu pun ditetapkan tersangka dan dicegah ke luar negeri.

Penyidikan perkara ini mengingatkan perkara penggadaan Tower Transmisi PLN yang disidik sejak 14 Juli setahun lalu. Jangankan tersangka,  pihak yang dicegah pun tidak ada.

“Positive Thinking saja. Bisa jadi, kesibukan atau proses pengumpulan alat bukti membutuhkan waktu,  ” komentari Pegiat Anti Korupsi Iqbal D. Hutapea,  Rabu (5/7).

KULITI IGS DAN UBS? 

Secara terpisah,  dalami dugaan keterlibatan PT. Indah Golden Signature (IGS) dan PT. Untung Bersama Sejahtera (UBS) Kejagung cecar Para Pejabat Dinas Penanaman Modal (DPM) Jatim dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP)  Surabaya.

Langkah ini dilakukan usai sehari sebelumnya memeriksa 3 Staf pada Kantor Pengawasan dan Pelayaman BC Pabean Juanda, Surabaya terdiri ESW, MR dam DNS.

Dalam catatan Jakartanews. Id.,  Kantor IGS dan UBS di Jalan Tambaksari dan Genteng,Surabaya sudah digeledah dan disita sejumlah dokumen dan alat bukti lain pada Rabu (10/5).

Mereka yang diperiksa,  ialah YY selaku Kepala KPP) Pratama Surabaya Gubeng periode 2015, DK (Kasi Pengawasan dan Konsultasi KPP Madya Surabaya  2019) dan WK (Account Representative KPP Madya Surabaya 2019).

Sedangkan Pejabat DPM Jatim,  terdiri AMD (Kasi Pengawasan Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) Jatim  2015-2016 dan SE (Kabid P2T Jatim 2015-2016).

BELUM TERSENTUH

Sejak disidik 10 Mei lalu,  penyidikan Skandal Emas,  terutama impor emas senilai Rp47 triliun lebih dan berpotensi merugikan negara Rp2, 7 triliun masih ada beberapa importir emas yang belum diperiksa, seperti dipaparkan Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan dalam Rakar dengan Jaksa Agung pada Senin (14/6/2021).

Dari 8 importir yang disebut impor emas batangan, namun dalam dokumen impor disebut emas bongkahan telah diperiksa EP dari PT. Viola Davina.

Importir lain PT. Antam dimana sejumlah Jajarannya diperiksa,  AB (Direktur PT. Karya Utama Putra Mandiri) pada Rabu (31/5) serta IWL (Direktur PT. Royal Raffles Capital) pada Rabu (24/3).

Lima Importir Emas lain hingga kini belum diperiksa,  terdiri  PT. Jardin Trako Utama, PT. Lotus Lingga Pratama,PT. Indo Karya Sukses dan PT. PT Bumi Satu Inti.

Sementara dari Singapura juga ikut diperiksa atas nama EIS selaku Operation Manager BUT Brinks Singapura Pte. Ltd.

Dua lainnya, yakni PT. Indah Golden Signature,  PT. Untung Bersama Sejahtera sudah diperiksa.

“Ini proses berkelanjutan. Tentu,  ada skala prioritas. Ini soal waktu saja kok,” pungkas Iqbal.  (ahi)

Tinggalkan Balasan