Dampak Kerusuhan di Prancis, DPR RI Usul Pemerintah Terbitkan Travel Warning

Dampak Kerusuhan di Prancis, DPR RI Usul Pemerintah Terbitkan Travel Warning

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Kerusuhan di Prancis dipicu karena seorang pemuda tewas ditembak polisi saat razia, pada 27 Juni 2023. Insiden itu, menimbulkan amuk massa. Kerusuhan terjadi sejak 28 Juni 2023 dan terus membesar termasuk di Paris, pada Jumat (30/6/2023) lalu.

Kerusuhan besar selama berhari-hari di Prancis membuat Ketua DPR RI Puan Maharani mengusulkan pemerintah untuk menerbitkan peringatan perjalanan (travel warning) kepada warga negara Indonesia (WNI) yang hendak bepergian ke Negeri Mode itu. Usulan itu disampaikan guna mencegah adanya korban WNI dari kerusuhan tersebut.

“Jika diperlukan dan situasi semakin tidak aman, maka Pemerintah perlu mengeluarkan peringatan bepergian bagi WNI untuk sementara waktu sampai kerusuhan di Prancis mereda. Ini bertujuan untuk menjaga keselamatan warga negara kita sendiri,” tegas Puan dalam keterangan resminya yang dikutip, Rabu (5/7/2023).

Di sisi lain, Puan juga mendorong Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Prancis untuk terus memantau kondisi WNI. Ia menegaskan, keselamatan para WNI harus menjadi prioritas utama.

“Pemerintah harus memberi jaminan warga negara, kita tidak terkena dampak kerusuhan di Prancis yang terus meluas,” tutur Puan.

Berdasarkan catatan KBRI, jumlah WNI yang berada di Prancis mencapai 4.000 jiwa dan tersebar di beberapa kota. Oleh karena itu, Puan meminta kedutaan besar tetap memberikan pelayanan bagi WNI di Prancis, khususnya yang lokasinya dekat dengan kerusuhan.

“Jangan sampai WNI yang lokasi tempat tinggalnya terdampak kerusuhan kesulitan mendapatkan kebutuhan mereka. Ini juga harus menjadi fokus KBRI dalam menjamin kebutuhan para warga negara kita di sana,” jelasnya.

Selain itu, dirinya juga meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk terus memantau situasi di Prancis dan melakukan upaya diplomatik guna memastikan keselamatan dan kesejahteraan WNI.

“Kemenlu juga harus melakukan upaya diplomatik ke pemerintah Prancis guna memastikan WNI yang tengah berada di sana memperoleh perlindungan dan terhindar dari bentrokan,” tegas Puan.

Selain itu, ia mengimbau WNI yang berada di Prancis untuk tetap waspada dan menjauhi lokasi bentrokan. Ia mewanti-wanti, agar para WNI tidak bepergian apabila tidak dalam kondisi mendesak.

“Tunggu situasi di Prancis kondusif,” tutur Puan.

Kerusuhan di Perancis, massa tak hanya sekadar melakukan aksi protes. Mereka juga melakukan pengrusakan, penjarahan dan pembakaran. Peristiwa ini terjadi di puluhan kota dan kota madya di seluruh Prancis, seperti di Paris dan sekitarnya, Lyon, Strasbourg, Metz, Marseille, dan lain-lain.

Dampak kerusuhan meliputi kebakaran di 2.560 titik di area publik, 1.350 kendaraan dibakar, dan 234 gedung dirusak serta dibakar. Selain itu, 994 orang ditangkap dan 79 aparat keamanan terluka akibat kerusuhan di Prancis.

“Pemerintah kami harapkan terus memantau dan berkoordinasi dengan Pemerintah Prancis menyangkut kondisi ini,” tutup Puan.

Alhasil, kerusuhan di Prancis telah turut menyebabkan 7 negara mengeluarkan travel advisory dan warning. Ketujuh negara tersebut adalah Inggris, Amerika Serikat, Arab Saudi, Kanada, Australia, Skotlandia dan Iran. (Amin)

Exit mobile version