JAKARTANEWS.ID – KRASNODAR: Stanislav Rzhitsky (42) seorang perwira militer Rusia, yang memimpin sebuah kapal selam di Laut Hitam ditembak mati oleh pria tak dikenal saat jogging pagi. Nama Stanislav Rzhitsky muncul dalam daftar hitam Ukraina atas dugaan melakukan kejahatan perang.
Rzhitsky ditembak mati pada Senin, (10/7/2023) pagi di kota Krasnodar, Rusia selatan. Alamat, foto, dan detail pribadi Rzhitsky telah muncul di situs web Ukraina Myrotvorets, database tidak resmi yang luas dari orang-orang yang dianggap sebagai musuh Ukraina.
Pada Selasa, (11/7/2023) kata “Dilikuidasi”, dengan huruf merah, ditumpangkan pada fotonya di situs.
Komite Investigasi negara Rusia mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya telah menangkap seorang tersangka berusia awal 60-an yang ditemukan memiliki pistol dan peredam suara. Komite itu menerbitkan video pendek yang menunjukkan petugas keamanan bersenjata lengkap menyerbu sebuah rumah dan menahan pria itu, yang hanya mengenakan celana pendek.
Badan intelijen militer GUR Ukraina menerbitkan rincian pembunuhan itu di situsnya, tanpa mengaku bertanggung jawab atau mengatakan bagaimana memperoleh informasi tersebut.
Dikatakan Rzhitsky tewas di tempat ketika tujuh tembakan ditembakkan ke arahnya dari pistol Makarov, saat dia berlari di taman kota yang sepi sekira pukul enam pagi.
Baza, saluran Telegram Rusia dengan tautan ke layanan keamanan, mengatakan pembunuh itu bisa saja melacak pergerakan Rzhitsky di aplikasi tempat dia memposting detail rute joging regulernya di Krasnodar dan berapa lama dia menyelesaikannya.
Media pemerintah Rusia dan blogger perang mengatakan Rzhitsky adalah wakil kepala mobilisasi militer di kota itu dan sebelumnya memimpin kapal selam “Krasnodar” di Laut Hitam.
Saluran Telegram yang digunakan oleh partisan pro-Ukraina gadungan yang telah mengklaim ratusan serangan sabotase di dalam Rusia mengatakan tanpa menyebutkan bukti, bahwa Rzhitsky dicurigai terlibat dalam serangan rudal jelajah yang diluncurkan kapal selam pada Juli 2022 yang menewaskan setidaknya 23 orang. termasuk seorang gadis berusia 4 tahun di kota Vinnytsia, Ukraina.
Baza mengutip ayah Rzhitsky yang mengatakan dia telah mengundurkan diri dari militer pada akhir 2021 dan diberhentikan, setelah penundaan, pada Agustus berikutnya.
Setidaknya dua tokoh Rusia pro-perang lainnya di database Myrotvorets telah dibunuh di Rusia sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina hampir 17 bulan lalu. Serangan bom menewaskan jurnalis Darya Dugina Agustus lalu dan blogger perang Vladlen Tatarsky pada April.
Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan itu. Kyiv membantah terlibat, menyatakan serangan itu adalah hasil dari pertikaian di Rusia. (Amin)