JAKARTANEWS.ID – SURABAYA: Pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan dalam menghadapi cuaca ekstrem akhirnya memutuskan untuk import beras sebanyak 1,3 juta ton.
Menurut anggota komisi B DPRD Jawa Timur Subianto, pihaknya menerima keputusan pemerintah untuk melakukan import beras tersebut dengan beberapa catatan.
“Boleh saja import beras sebagai bentuk untuk mempertahankan ketahanan pangan dari serangan el nino. Perlu diakui juga saat el nino memang menyebabkan penurunan produksi gabah dan beras dalam negeri sehingga harus dilakukan impor guna memenuhi kebutuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP),” jelas politisi Demokrat ini, Sabtu (12/8/2023).
Meski masih memberikan toleransi atas import beras tersebut, Subianto berharap ke depan tidak terus-menerus melakukan import beras.
“Kita pernah swasembada beras tahun 1984. Dan pemerintah harus bisa mengembalikan posisi tersebut dalam swasembada beras tersebut,” lanjut pria asli Kediri ini.
Menurutnya, pihaknya menyadari keputusan pemerintah dalam import beras dikarenakan situasi negara lagi menghadapi cuaca ekstrem el nino.
“Namun, pemerintah ke depan tidak terus menerus melakukan import, karena ini jelas akan mengguras devisa negara. Saya berharap secara bertahap pemerintah harus memprogramkan swa sembada pangan,” jelasnya.
Keputusan pemerintah dalam import beras, sambung Subianto, memiliki konsekuensi logis diantaranya subsidi terhadap petani harus ditingkatkan jangan sebaliknya seperti saat ini pupuk subsidinya dikurangi sehingga sulit untuk didapat petani , sehingga petani tidak kesulitan mendapatkan pupuk dan juga tidak kesulitan mendapatkan air, lebih di musim kemarau saat ini.
“Dan yang tidak kalah penting pasca panen, petani harus dijamin dan dilindungi negara NTP (Nilai Tukar Petani) harus tetap terjaga dan baik,” terangnya.
Ditambahkan oleh Subianto, jika kebijakan tersebut terlaksana, tentunya harapan masyarakat Rabi gabah (Rabuk Bibit Garapan Banyu Hama) di Indonesia harus tetap terjaga.
Sekedar diketahui, Pemerintah akan membuka opsi impor beras lagi dalam menghadapi fenomena El-Nino atau kemarau ekstrem.
Menko PMK Muhadjir Effendy di Jakarta mengatakan pemerintah akan memastikan ketersediaan beras tercukupi.
“Ada 1,3 juta beras ton yang disiapkan untuk menghadapi El-Nino,” ujar Muhadjir dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK di pantau secara daring, Kamis (10/8/2023)
Selain menyediakan pasokan 1,3 juta ton beras, pemerintah juga berencana untuk melakukan impor beras. (Die)