JAKARTANEWS.ID-JAKARTA: Usai memeriksa Direktur PT. Indah Golden Signature (IGS), kini Kejaksaan Agung cecar Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surabaya Gubeng terkait Skandal Komoditi Emas.
Belum diketahui materi pemeriksaan terhadap MK, namun patut diduga terkait dengan dua Importir Emas di Surabaya, khususnya soal perpajakan.
Instrumen ini dari aneka informasi diduga bagian dari upaya penyidik guna mencari kesesuaian antara impor emas batangan dengan besaran pajak ?
Kapuspenkum Dr. Ketut Sumedana enggan mengomentari diperiksanya MK dan keterkaitan dalam Sengkarut Impor Emas dan lainnya, sejak 2010 – 2022.
“Upaya tersebut bagian memperkuat pembuktian sekaligus membuat terang tindak pidana (guna menentukan tersangka, Red),” katanya, Selasa (22/8).
Pemeriksaan ini menambah deretan instansi terkait di Surabaya yang telah diperiksa dalam rangkaian pengumpulan alat bukti, setelah sebelumnya diperiksa sejumlah Pejabat Penanaman Modal Pemprov Jatim.
Secara terpisah, Kejagung mulai garap kembali kelompok 8 Importir emas di luar dua Importir Emas yang berada di Surabaya.
Kali ini, giliran RH selaku Marketing PT Lotus Lingga Pratama.
ARTERIA DAHLAN
Kedua Importir Emas yang berlokasi di Surabaya, adalah PT. IGS (Indah Golden Siganuture) dan PT. Untung Bersama Sejahtera (UBS).
Munculnya, nama kedua importir emas berawal dari pertanyaan dan desakan Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan dalam Raker dengan Jaksa Agung pada Senin (14/6/2021).
Saat itu, Arteria menyoal terbitnya dua surat intelijen, untuk PT. IGS pada 19 Februari 2021 dan lalu kepada PT.UBS pada 24 Februari 2021.
“IGS impor emas 99, 99 persen. Meski emas itu bermerek, sudah siap jual, punya nomor seri, dimasukan sebagai emas bongkahan. Begitu juga dengan UBS,” beber Arteria.
Temuan itu ditindak-lanjuti penerbitan Sprindik pada Rabu (10/5).
Kemudian, diikuti langkah penggeledahan dan penyitaan terhadap sejumlah alat bukti di kedua kantor di Jalan Genteng dan Jalan Tambaksari, Surabaya.
DERETAN PANJANG
Dengan diperiksanya, RH (Marketing PT. Lotus Lingga Pratama) menambah deretan panjang importir emas yang masuk Kelompok 8 yang diperiksa.
Terakhir, Importir yang diperiksa adalah Para Pengurus PT. Aneka Tambang (Antam) dan AB (Direktur PT. Karya Utama Putra Mandiri) pada Rabu (31/5) serta IWL (Direktur PT. Royal Raffles Capital) pada Rabu (24/3).
Empat Importir Emas lain berdasar statement Arteria, adalah PT. Jardin Trako Utama, PT. Indo Karya Sukses dan PT. PT Bumi Satu Inti.
Sementara dari Singapura juga ikut diperiksa atas nama EIS selaku Operation Manajer BUT Brinks Singapura Pte. Ltd.
“Semua pihak terkait hampir sudah diperiksa. Kami yakin penetapan tersangka tidak lama lagi akan ditetapkan,” komentari Pegiat Anti Korupsi Iqbal D. Hutapea secara terpisah.
Namun, dia belum dapat menunjuk hidung siapa bakal dijadikan tersangka dalam perkara yang menarik perhatian Publik ini.
“Indikasi dan petunjuk sudah ada, tapi akan lebih baik kita tunggu saja langkah Kejagung,” sarannya. (ahi)