Jamiluddin Ritonga: Politik Barbar Ala NasDem Kubur Mimpi Anies Jadi Presiden

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Keputusan sepihak Partai NasDem menetapkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi cawapres Anies Baswedan tentu mencederai kesepakatan politik bersama Demokrat dan PKS.

NasDem sungguh tak beretika menjalin kerjasama politik dengan PKB tanpa sepengetahuan Demokrat dan PKS. Surya Paloh telah mempertontonkan politik barbar dengan mengabaikan partai koalisinya.

Demikian disampaikan Pakar Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga kepada para awak media, Jumat (1/9/2023).

Menurut Jamiluddin, NasDem juga terkesan memaksa Anies untuk berkhianat kepada Demokrat dan PKS.

“Hal itu tentunya akan menjatuhkan reputasi Anies yang selama ini dipersepsi masyarakat sebagai sosok yang berintegritas. Anies sebagai sosok yang layak dipercaya juga akan terkikis akibat ulah Surya Paloh,” sesal Dosen Metodologi Penelitian Komunikasi Universitas Esa Unggul, Jakarta ini.

Jamiluddin menyebut, Surya Paloh telah menghancurkan kredibilitas Anies.

“Masyarakat akan memandang Anies bukan simbol perubahan tapi sebagai sosok petugas partai yang harus membeo kehendak Surya Paloh,” ulas Jamiluddin.

Jamiluddin mengatakan, Surya Paloh juga sudah “mengubur” Anies dengan menduetkannya bersama Cak Imin, sebab Ketua Umum PKB itu merupakan sosok yang tidak laku dijual.

Hal itu, ungkap Jamiluddin, terlihat dari elektabilitas Cak Imin yang sangat rendah.

“Padahal berbagai kemasan sudah dibuat namun elektabilitasnya tetap tidak terdongkrak. Ini artinya, elektabilitas Cak Imin memang sudah sulit untuk dikerek,” tegas Dekan Fikom IISIP, Jakarta 1996-1999 ini.

Jamiluddin meyakini, hal itu yang membuat Prabowo terus mengulur waktu untuk mendeklarasikan Cak Imin sebagai cawapresnya.

“Prabowo tak yakin cak Imin dapat membantunya untuk meningkatkan elektoral,” jelas Jamiluddin.

Jamiluddin berpendapat, kalau Prabowo saja tak menginginkan Cak Imin menjadi cawapresnya, tentu ironis bila NasDem justru memilihnya.

“Pilihan NasDem itu tentu sudah mengubur mimpi Anies untuk menang,” tukas Penulis Buku Tipologi Pesan Persuasif ini.

Mantan Sekjen Media Watch ini menyayangkan, Anies dipaksa berpasangan dengan Cak Imin hanya untuk kalah pada kontestasi Pilpres 2024.

“Ini tentu Ironi buat Anies, yang konon digadang-gadang sebagai simbol perubahan,” pungkas Jamiluddin Ritonga. (Daniel)

Tinggalkan Balasan