JAKARTANEWS.ID-SURABAYA: Aggota komisi B DPRD Jawa Timur Agusdono Wibawanto mengatakan keputusan pemerintah untuk memberikan bantuan langsung tunai (BLT) pangan haruslah tepat sasaran.
“Saya minta pengawasan diperketat dan tepat sasaran. Jangan sampai salah memberikan BLT tersebut karena masyarakat sangat membutuhkan,” jelas politisi Demokrat ini, Jumat 1 September 2023.
Tak hanya itu, lanjut Agusdono, pihaknya berharap pemerintah melakukan update data terlebih dahulu bagi masyarakat yang benar-benar menerima BLT tersebut.” Jangan sampai masyarakat kaya atau mampu menerima BLT pangan tersebut. Harus dulu update data yang berhak menerimanya,” jelas pria asal Malang ini.
Pria bergelar doktor ini mengatakan saat ini posisi cadangan beras pemerintah per Agustus itu sebesar 1,6 juta ton.
“Jadi, relatif cadangan beras aman dan masih ada sekitar 400.000—500.000 ton yang bisa diadakan sampai akhir tahun,” ujar Agusdono.
Kemudian, pria yang akrab dipanggil gus don ini mengatakan realisasi belanja Kementerian/Lembaga terkait inflasi sebesar Rp47,03 Triliun atau 37,12 persen dari Pagu Rp126,68 triliun yang terbesar antara lain Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian ESDM, dan Kementerian Perhubungan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang digelar di Istana Negara Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Perlu saya sampaikan, mulai awal September ini akan didistribusikan secepatnya bantuan pangan beras 1 keluarga penerima manfaat dapat 10 kg beras. Ini juga seperti operasi pasar sehingga tiap bulan akan keluar 210 ribu ton selama 3 bulan, yaitu September, Oktober, dan November,” katanya.
Jokowi mengatakan pemerintah terus berikan bantuan pangan berupa beras kepada 21,3 jt penerima manfaat. Menurutnya, jumlah tersebut besar sekali.
Oleh karena itu, dia mengatakan agar menteri terkait hingga kepada daerah terus memantau pergerakan harga dan stok beras di masyarakat.
“Tolong dicek ini beras mengerucut ke masyarakat. Kalau harga masih naik, saya minta Bulog, Bapak Ibu Gubernur, Bupati, Walkot juga bisa menggunakan anggarannya untuk mengintervensi pasar,” ujar Jokowi.(Yudhie)