JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman memastikan Partai Gerindra siap menerima Partai Demokrat secara terbuka dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Ya kami sebagai parpol terbuka dan tidak ada kendala untuk menerima para sahabat dari Partai Demokrat. Jadi soal keberlanjutan kan tergantung bagaimana memaknainya,” kata Habiburokhman kepada para jurnalis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Meski demikian, ujar Habiburokhman, diperlu dialog terlebih dahulu sebelum berkoalisi
“Kalau kami ini kan keberlanjutan dari Pak Jokowi, tapi kan Pak Jokowi juga melanjutkan dari pemerintahan sebelumnya gituloh. Jadi memang perlu dialog, ngobrol, bertemu dulu baru kita bisa berpikir bagaimana kita bisa berjuang bersama-sama,” tutur Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini.
Habiburokhman mengatakan, Gerindra tidak pernah melupakan dukungan Partai Demokrat kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2014 dan 2019.
Terlebih, lanjut Habiburokhman, idealisme Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sama seperti Prabowo yang juga berlatar belakang militer.
“Ya tentu kita dengan Demokrat itu sudah 2 pemilu. Kalau ini 3 kali berarti hattrick didukung Demokrat. Pak Prabowo, Pak SBY itu kan tipikalnya sama, termasuk dan Mas AHY latar belakangnya militer, punya idealisme yang sama. Kemudian beliau ini orang militer yang terjun ke politik dan berhasil. Membentuk parpol, ikut di parlemen dan menjadi partai besar. Jadi sepertinya nyambung kalau Pak Prabowo, Pak SBY dan Mas AHY secara psikologis nyambung.
Seandainya Partai Demokrat nantinya bergabung dengan Partai Gerindra di KIM, Habiburokhman meyakini partai berlambang bintang mercy itu akan diajak bicara dalam penentuan cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
“Tentu kita bicara bersama, seperti sekarang kita sejak awal soal penentuan cawapres selalu menjadi domain para ketua umum (ketum) parpol secara bersama-sama. Bukan hanya sosok, termasuk juga kriteria,” tukas Habiburokhman.
Politisi asal Dapil DKI Jakarta ini memastikan, Prabowo tidak akan mengambil keputusan sepihak mengenai cawapres karena hal tersebut bukan merupakan karakteristik Menhan RI itu.
“Tidak pernah. Pak Prabowo memang bisa memutuskan, tapi selalu melibatkan para sahabatnya,” pungkas Habiburokhman. (Daniel)