JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mengatakan segala upaya untuk bekerja sama dengan Korea Utara (Korut) dalam urusan militer dengan cara yang merusak perdamaian internasional harus segera dihentikan, pada Rabu (6/9/2023).
Yoon menyampaikan komentar tersebut pada pertemuan puncak dengan negara-negara blok ASEAN di Asia Tenggara di Jakarta, Indonesia.
Pernyataan tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut, namun komentarnya muncul di tengah laporan bahwa perundingan senjata antara Korea Utara dan Rusia secara aktif mengalami kemajuan dan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, berencana untuk segera mengunjungi Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.
“Upaya kerja sama militer dengan Korea Utara yang merugikan perdamaian internasional harus segera dihentikan,” kantor Yoon mengutip pernyataannya pada pertemuan dengan para pemimpin negara-negara ASEAN, dilansir Reuters Sinyal tersebut dikarenakan adanya kedekatan antara Korea Utara dan Rusia.
Namun Korea Utara dan Rusia membantah mereka melakukan perundingan senjata. Kunjungan Kim pada akhir bulan ini ke kota pelabuhan Vladivostok di timur jauh Rusia adalah untuk membahas penyediaan senjata bagi Moskow untuk perang di Ukraina, New York Times melaporkan minggu ini.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, sebelumnya mengatakan kedua negara berencana melakukan latihan militer bersama.
Pada pertemuan berikutnya dengan para pemimpin ASEAN, bersama dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Perdana Menteri China Li Qiang, Yoon mengatakan Korea Selatan akan bekerja sama dengan kedua negara tetangga di Asia tersebut dengan tujuan untuk melanjutkan perundingan tiga arah guna meningkatkan hubungan.
Pertemuan tahunan antara ketiga negara belum pernah diadakan sejak tahun 2019 karena ketegangan yang terjadi, sebagian besar disebabkan oleh masalah perang Jepang di masa lalu. (Amin)