JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Mangga Dua menyerahkan santunan sebesar Rp911.074.360 kepada ahli waris Sumino, selaku supervisor di PT Kukuh Mandiri Lestari (PIK 2). Almarhum Sumino yang merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan meninggal dalam kasus kecelakaan kerja.
Penyerahan santunan secara simbolis berlangsung di Kantor PT Kukuh Mandiri Lestari . ”Kami turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Bapak Sumino. Semoga santunan yang diwariskan oleh almarhum bermanfaat kepada keluarga tercinta yang ditinggalkan,” ungkap Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Mangga Dua Dessy Sriningsih.
Santunan yang diterima oleh Kuswati selaku istri dan ahli waris terdiri dari manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) meninggal Rp706.336.000, Jaminan Hari Tua (JHT) Rp107.684.780, Jaminan Pensiun (JP) per tahun Rp8.553.480, dan beasiswa untuk dua anak Rp88.500.000. ”Kami sangat mengapresiasi kepada pihak Perusahaan yang mendaftarkan seluruh karyawannya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan secara aktif tanpa ada tunggakan iuran. Sehingga manfaat program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) berlaku setiap melindungi seluruh karyawan,” ungkap Dessy.
Menurut Dessy, upaya perlindungan seluruh karyawan PT Kukuh Mandiri Lestari atau PIK 2 yang di bawah naungan Agung Sedayu Group itu patut menjadi contoh yang baik bagi Perusahaan lainnya. Dessy menuturkan, sebelumnya almarhum Sumino menjabat sebagai Field Support Section Head PT Kukuh Mandiri Lestari, salah satu perusahaan yang terdaftar di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Mangga Dua.
Musibah kecelakaan kerja tersebut berawal saat Sumino berangkat kerja bersama istrinya Kuswati dari rumahnya di Bekasi pukul 05.00. ”Bapak Sumino bekerja di Agung Sedayu sebagai supervisor. Sedangkan ibu Kuswati bekerja di gedung yang sama di bagian kantin,” kata Dessy.
Pada pukul 09.00 setelah selesai membantu pekerjaan kantin, Sumino menuju kantornya di lantai 26. Sumio kemudian turun ke lantai 5 untuk mengatur pembagian pekerjaan ke timnya. “Pukul 10.30 Bapak Sumino menuju kantin mengeluhkan sakit perut dan diberi jamu tolak angin. Kemudian Pak Sumino lanjut bekerja di lantai satu ke Bank Artha Grha,” ujar Dessy.
Di bank tersebut Sumino pingsan dan dilarkan ke klinik Agung Sedayu untuk ditangani oleh dokter. Sekitar pukul 12.30 istri Sumino Kuswati menyusul ke klinik tersebut dan mendapatkan suaminya sudah tidak bisa berkomunikasi. Kemudian korban dilarikan ke RS Tzu Chi.
”Ketika di RS dokter mengatakan kondisi Pak Sumino sudah meninggal pada pukul 13.07,” ungkap Dessy. Almarhum Sumino kemudian dimakamkan di pemakaman wakaf di Bekasi. Almarhum Sumino meninggalkan istri dan empat orang anak. (Dani)