JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendesak Pertamina melakukan pemeriksaan menyeluruh di lokasi pencemaran sumur warga Desa Pengasinan, Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang terkontaminasi cairan BBM.
“Pertamina harus mencari tahu sumber pencemaran sumur warga tersebut dan selanjutnya melakukan perbaikan dan pembersihan,” imbau Mulyanto, Senin (11/9/2023).
Selain itu, Mulyanto meminta Pertamina tetap melaksanakan penutupan sementara operasional SPBU di sekitar lokasi tercemar untuk berbagai pengujian sampai masalah ini terang.
“Pertamina harus bisa memastikan penyebab pencemaran tersebut agar bisa segera dicarikan solusinya. Kasihan masyarakat karena tidak dapat memperoleh air bersih karena sumur yang biasa digunakan tercemar BBM,” kata Wakil Ketua F-PKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan ini.
Mulyanto juga mengimbau BPH Migas turut mengawasi penuntasan kasus pencemaran ini, karena bisa jadi pencemaran sumur dengan cairan BBM itu bukan dari tangki SPBU resmi yang ada di sekitar lokasi kejadian tetapi dari tangka atau penampung BBM ilegal.
“Kami mendorong BPH Migas dan Pertamina bersinergi menelusuri kejadian ini. Karena tidak menutup kemungkinan pencemaran sumur ini disebabkan bocornya tangki-tangki penyimpan BBM ilegal yang selama ini tidak terdeteksi aparat keamanan dan BPH Migas,” ujar Anggota Baleg DPR RI ini.
Bila dugaan itu terbukti, maka Legislator asal Dapil Banten 3 ini meminta BPH Migas dan Pertamina menindak pelaku ke jalur hukum.
“Sebab, masalah ini bukan hanya merugikan negara tapi membahayakan masyarakat dan lingkungan,” pungkas Mulyanto.
Untuk diketahui Air sumur warga di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tercemar bahan bakar minyak (BBM), Jumat (8/9/2023).
Sebanyak 15 sumur mengeluarkan aroma tak sedap, dua di antaranya berubah warna menjadi biru pekat. Warga ada yang mengatakan kondisi ini terjadi sejak tahun 2021. (Daniel)