JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Ketua MPR RI Bambang Soesatyo didampingi Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menemui Wakil Ketua MPR Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Jiang Zuojun di lantai 9 Gedung Nusantara 3, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/9/2023).
“Kami baru saja menerima Wakil Ketua MPR RRT didampingi dengan seluruh jajaran para menteri dan wamen RRT. Yang pertama, kedatangan beliau pertama kali ke Indonesia khususnya ke MPR merupakan upaya untuk menjalin hubungan lebih erat dengan kelembagaan legislatif di Tanah Air kita yaitu MPR, termasuk DPR, dan DPD,” kata Bamsoet kepada para wartawan usai pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut.
Bamsoet mengungkapkan, kedua belah pihak juga menjajaki berbagai kerjasama yang bisa dibangun di masa yang akan datang mengingat kondisi geografis kedua negara hampir mirip, terdiri dari banyak suku dan lain.
Yang terpenting, tutur Bamsoet, tadi sempat disinggung oleh Ahmad Basarah tentang sistem perencanaan jangka panjang Tiongkok.
“Tadi beliau mengatakan RRT memiliki rencana jangka panjang 100 tahun tetapi juga dibagi mikro dan makro. 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun sampai 100 tahun secara target mikro dan makro,” urai Waketum Partai Golkar ini.
Bamsoet menuturkan, saat ini para pimpinan MPR sedang menyusun rencana jangka panjang yang dinamakan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).
“Hal ini sebagai bentuk konsistensi kita membangun Tanah Air tercinta kita ini sebagaimana disampaikan oleh Bung Karno ketika memerdekakan bangsa ini dengan rencana pola pembangunan semesta berencana. Kemudian dilanjutkan dengan GBHN, kemudian pasca Reformasi kita kehilangan arah jangka panjang nah kita mau mengembalikan kembali PPHN sebagai haluan arah pembangunan jangka panjang,” papar Bamsoet.
Ahmad Basarah pun kemudian mengambil alih pembicaraan.
Basarah menyatakan, salah satu yang menarik dalam pertemuan bilateral 2 lembaga MPR tadi adalah ternyata salah satu sukses keberhasilan pembangunan ekonomi RRT hari ini karena negeri tirai bambu itu memiliki blueprint.
“Jadi RRT punya konsep pembangunan jangka panjang yang bahkan sejak era Xi Jinping telah disusun arah pembangunan jangka panjang untuk 100 tahun yang itu menyangkut PPHN-nya, mereka menyebut makro pembangunannya,” ungkap Politisi PDI Perjuangan (PDIP) ini.
Detailnya, lanjut Basarah, pembangunan setiap 5-10 tahun itu nantinya dijabarkan lebih detail lagi.
“Nah inilah yang sebenarnya konsep yang juga ada sejak era Presiden Sorkarno dulu yaitu pembangunan nasional semesta berencana dan GBHN yang dijabarkan lewat Repelita dan Rencana Pembangunan 25 tahun di era Pak Harto ketika itu yang sebenarnya dipraktekkan oleh Bangsa Tiongkok sekarang,” beber Basarah.
Oleh karena para pimpinan MPR berikhtiar dari gagasan para pendiri bangsa awal seperti Presiden Soekarno, Bung Hatta dan lain-lain maka tidak mustahil bangsa Indonesia kembali memiliki roadmap pembangunan jangka panjang dalam bentuk PPHN.
“Nantinya setiap 5 tahun dijabarkan mengikuti dinamika perkembangan masyarakat,” jelas Basarah.
Basarah pun optimistis, Bamsoet sebagai Ketua MPR RI pastilah akan membicarakan PPHN ini kepada pimpinan MPR RI lainnya dan para pimpinan fraksi di DPR RI.
“Untuk selanjutnya akan dilakukankan studi banding tentang bagaimana RRT sukses membangun ekonominya dengan memiliki roadmap pembangunan jangka panjang nasional 100 tahunnya itu,” tandas Ahmad Basarah.
Selanjutnya, Bamsoet tidak lupa menyebut, dirinya meminta Wakil Ketua MPR RRT tersebut untuk mengajak pemerintah dan para pengusaha RRT untuk lebih banyak lagi berinvestasi di Indonesia khusus di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Tentu saya mengajak beliau-beliau sebagai pimpinan MPR RRT memberikan dorongan pada pemerintah dan para pengusaha untuk juga berinvestasi lebih banyak di Indonesia khususnya di IKN,” tukas Ketua DPR RI ke-20 ini.
Mengenai pembangunan jangka pendek, Bamsoet berharap semua pihak akan berfokus pada pembangunan IKN.
“Pembangunan jangka pendek sendiri kita akan fokus pada IKN supaya dapat terwujud walaupun terjadi pergantian presiden, harus tetap dilaksanakan oleh presiden yang akan datang,” tutup Bamsoet. (Daniel)