JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi kerakyatan, Pemprov DKI Jakarta melakukan kegiatan urban farming maupun pemberdayaan UMKM. Melalui program ini diharapkan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah tetap bisa eksis di tengah kota yang berbayar hidup tinggi.
Program pemberdayaan UMKM antara lain dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) dan Dinas PPKUKM DKI Jakarta. Kali ini Pemprov DKI melalui Dinas KPKP DKI Jakarta terus melakukan berbagai terobosan untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui berbagai kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). “Kami telah membina 19 ribu pelaku UMKM yang bergerak di bidang pertanian perkotaan (urban farming), perikanan, serta pengolahan produk berbahan dasar mangrove, dan pemanfaatan limbah kerang,” ujar Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati di Balaikota, Selasa (12/9).
Hasil panen dari kegiatan urban farming atau pertanian kota, kata Eliawati, selain untuk dikonsumsi pribadi dan dibagikan kepada sesama, juga dijual untuk meningkatkan penghasilan rumah tangga warga miskin. “Jadi, kegiatan ini mampu meningkatkan ketahanan pangan serta perekonomian keluarga dan mengendalikan inflasi daerah, khususnya pada komoditas pangan di Jakarta,” jelas Eliawati. Kegiatan urban farming antara lain bercocok tanam sayuran maupun berteriak ikan konsumsi dengan menggunakan lahan kosong maupun lahan sempit di sekitar rumah warga. Adapun bibit dan pembinaan dijamin oleh Pemprov DKI.
Eli mengatakan, tidak hanya proses produksi, pembinaan terhadap pelaku UMKM juga dilanjutkan dengan memastikan produk yang dihasilkan memiliki mutu yang baik. Hal itu dilakukan untuk membantu persyaratan perizinan yang menyangkut dapur produksi, hingga menuju proses pemasaran. “Kami juga menyiapkan dapur produksi bersama yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk pemasarannya, masyarakat juga telah difasilitasi akun media sosial di berbagai platform agar lebih mudah mempromosikan produk-produknya,” imbuhnya. Selain itu, Pemprov DKI secara berkala menggelar bazar maupun pameran yang menampilkan berbagai produk UMKM binaan.
Eli menyampaikan, sampai dengan triwulan II tahun 2023, omset pemasaran UMKM binaan Dinas KPKP mencapai Rp 85,3 miliar. “Selain itu, jumlah olahan hasil pertanian sampai dengan triwulan II juga telah mencapai 97,08 ton. Pencapaian ini didapatkan berkat dukungan dan sinergi melalui berbagai pihak agar UMKM binaan Pemprov DKI Jakarta dapat naik kelas,” tandas Eliawati.
Dinas KPKP DKI Jakarta juga telah memberikan pendampingan usaha kepada 250 orang dalam metode pengolahan cabai dan bawang merah. “Kami juga bersinergi dengan berbagai pihak dalam membina UMKM agar bisa naik kelas, yaitu dengan perusahaan perbenihan, Bank Indonesia, Bank DKI, swasta dan BUMN seperti PT PLN, BRI, Asuransi Triparkata, Indonesia Power, Pertamina, serta PT Dinamika Dinamis Indonesia,” jelasnya. Partisipasi swasta dan BUMN ini sangat terasa manfaatnya khususnya dalam hal bantuan sarana maupun pemasaran di tingkat nasional. “Semoga semua upaya yang kita lakukan ini dapat memberikan perubahan yang baik bagi pemulihan ekonomi masyarakat khususnya di Jakarta,” pungkasnya. (Joko)