Di Tengah Simpang Siur Perkara Tower PLN, Pabrikan Tower PT. BTU Muncul di Kejagung

Sampai Kini Belum Ada Tindak Lanjut

JAKARTANEWS.ID-JAKARTA: Di tengah simpang-siur nasib perkara Penggadaan Tower Transmisi PLN, Pabrikan Tower PT. Bukaka Teknik Utama (BTU) tiba-tiba muncul di Kejaksaan Agung.

Namun, selidik punya selidik ternyata PT. BTU datang ke Gedung Bundar bukan terkait perkara PLN, tapi Skandal Tol Japek II alias Tol MBZ.

Kapuspenkum Dr. Ketut Sumedana menyebutkan pihak BTU yang datang untuk diperiksa di Gedung Bundar, yakni MSF selaku Head Engineer Departemen.

“Dia diperiksa sebagai saksi dalam perkara pembangunan Tol MBZ,” katanya, Kamis (14/9) malam.

Ketut tidak menjelaskan lebih jauh alasan pemeriksaan MSF dalam Skandal Tol MBZ.

Sampai kini sudah ditetapkan empat orang tersangka, terdiri seorang tersangka perkara penghalangan penyidikan dan 3 lainnya perkara dugaan tindak pidana korupsi.

Secara terpisah, Kejagung juga memeriksa Direktur Utama PT. Farika Beton. Belum diketahui peran dan keterkaitan Farika dalam perkara Tol MBZ.

Ketua Tim Advokasi Patriot Indonesia Iqbal Daud Hutapea yang dihubungi Jumat (15/9) minta untuk menghindari syak wasangka atas belum ditetapkan tersangka perkara PLN.

“Kami menyadari kesibukan penyidik atas demikian banyak perkara yang ditangani. Bisa jadi, ada skala prioritas.”

Bahwa kemudian, ada Pengurus BTU diperiksa dalam perkara Tol MBZ, Iqbal mengapresiasi.

“Dari fakta tersebut, kita bisa meyakini perkara PLN hanya soal waktu untuk dituntaskan, ” akhirinya.

SUBKONTRAKTOR

Sebelum ini, telah diperiksa BH selaku Supritendent Kerja Sama Operasi (KSO) Bukaka-PT Krakatau Steel. Dia bahkan sudah dua kali diperiksa, yakni Rabu (21/6) dan Senin (11/9).

Dalam pembangunan Tol Layang sepanjang 38 Km berbiaya Rp13, 5 triliun tersebut, PT. BTU bertindak sebagai Subkontraktor.

Pemenang lelang, adalah PT. Waskita Karya (WSKT) dan PT. Acset Indonusa.

Pengerjaan Tol Japek II dimulai pada 2017 – 2019. Diresmikan Presiden pada Kamis (11/12/2019).

Pengelola PT. Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) bersama PT. Nusantara Infrastruktur dan Ranggi Sugiron Perkasa.

NASIB TOWER PLN

Diketahui, BTU adalah salah satu dari 14 Pabrikan Tower PLN dalam proyek Penggadaan Tower Transmisi, 2016 berbiaya Rp2, 251 triliun.

Nyaris, semua pengurus pabrikan Tower telah diperiksa, baik dari BTU juga PT. Berca Karunia Indonesia milik Murdaya Poo dan Siti Murdaya dan Dirut PLN era Sofyan Basir.

Namun, perkara yang disidik sejak 14 Juli setahun lalu tiba-tiba terhenti pemeriksaannya pada Februari 2023.

Sampai kini, Ketua Asosiasi Pabrikan Tower Indonesia (Aspatindo) Saptiastuti Hapsari dan Mantan Dirut PLN Sofyan Basir tak kunjung diperiksa ? (ahi)

Tinggalkan Balasan