JAKARTANEWS.ID – MEDAN: Wakapolri Komjen Agus Andrianto bercerita bahwa dirinya pernah diserang dan diancam. Ancaman dan serangan itu datang dari luar dan dalam institusi Polri.
Mulanya, Agus bercerita bahwa perjalanannya selama menjadi anggota Polri, tidaklah mudah. Agus juga membandingkan perjalanan karirnya tidak semulus Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi, Pangdam I/BB Mochammad Hasan dan Pj Gubsu Hassanudin.
“Dengan perilaku saya pada saat meniti karir sebagai anggota Polri mungkin hampir 35 tahun perjalanan dinas saya sebagai anggota polri, nggak mulus-mulus, jatuh bangun, banyak luka. Tidak semulus mungkin perjalanan Pak Kapolda, Pak Pj gubernur, Pangdam, karena mungkin satu-satunya pejabat yang pernah lewat di koperasi, saya mengabdi di koperasi Jawa Timur pada saat pangkat saya masih kompol,” ujar Agus, pada Kamis (21/9/2023).
Agus menyampaikan itu saat memberikan sambutan dalam acara Bakti Sosial Polri Presisi di Gedung Serbaguna Universitas Negeri Medan (Unimed). Mantan Kapolda Sumut itu mengatakan bahwa dirinya juga sempat dibebaskan dari jabatan atau nonjob.
Saat nonjob itulah dia mendapatkan serangan dari dalam dan luar institusi Polri. “Saya pernah nonjob pada saat saya AKP, diancam di luar, diancam dari dalam, diserang dari luar diserang dari dalam,” terangnya.
Sayangnya Agus enggan memerinci soal serangan dan ancaman itu. Dia menyebut hal itu adalah tantangan baginya dalam meniti karir di kepolisian.
“Namanya perjalanan karir, jatuh bangun itu membuat saya dewasa dan membuat saya seperti ini, jabatan itu biasa saja, dikasih amanah ya kita kerja, kalau bisa kita layani masyarakat yang baik, kita layani,” kata Agus.
Mantan Kabareskrim Polri itu juga turut mengucapkan terima kasih kepada masyarakat. Menurutnya, jabatan yang diembannya selama ini tidak terlepas dari doa dan dukungan masyarakat.
“Saya bukan orang hebat, saya orang biasa. Tanpa bapak ibu sekalian, saya tidak bisa menjadi Kapolda Sumut, Kabareskrim apalagi menjadi Wakapolri. Suatu jabatan yang saya rasa, mimpi pun saya tidak berani,” pungkasnya. (Amin)