JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat angka keberhasilan ujian SIM meningkat hingga 80-90 persen, sejak perubahan lintasan manuver angka 8 menjadi bentuk huruf ‘S’.
“Keberhasilan pasti tinggi. Mendekati hampir 80 – 90 persen,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman kepada wartawan, Jumat (22/9/2023).
Latif mengatakan perubahan uji lintasan SIM sejauh ini mendapat respon yang baik dari masyarakat. Mereka, lanjut Latif, hanya sedikit mengalami kesulitan saat melaksanakan ujian di lintasan tersebut.
“Uji praktek SIM dengan yang model baru tentunya masyarakat antusias, dan masyarakat betul-betul bisa belajar dan bisa berpraktik dalam pelaksanaan ujian praktik tersebut, sehingga mereka rata-rata memang tidak banyak mengalami kesulitan,” ujarnya.
Namun, masih ada beberapa hal yang menjadi faktor kegagalan dari pelaksanaan ujian SIM di lintasan baru. Mulai dari peserta yang lupa untuk berhenti sesaat hingga menyalakan lampu sein saat ujian.
“Jadi bukan hanya keahlian tetapi kesadaran mereka untuk menaati aturan itu. Jadi kan ada rambu-rambu yang untuk berhenti sesaat, memang harus berhenti seharusnya, tetapi mereka tidak memperhatikan,” katanya.
“Tetapi yang banyak mereka mengalami kegagalan adalah masalah mereka kesadarannya diri sendiri tentang rambu-rambu yang ada. Pada saat harus berhenti sesaat. Kelengkapan-kelengkapan lain seperti menyalakan sein, nah ini yang ada masih sangat perlu perhatian dari para peserta uji,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, ada beberapa perubahan yang diberlakukan dalam pelaksanaan ujian SIM.
Berikut ini perubahan-perubahan materi dalam ujian praktik SIM:
1. Perubahan lintasan yang kini menjadi sebuah sirkuit yang mengakomodasi 4 materi ujian praktik
2. Tak ada materi zig-zag atau slalom test
3. Uji membentuk angka 8 digantikan dengan uji membentuk huruf ‘S’
4. Ukuran lintasan diperlebar, yang tadinya 1,5 kali lebar kendaraan menjadi 2,5 kali lebar kendaraan. (Amin)