JAKARTANEWS.ID -JAKARTA: Kejaksaan Agung kembali genjot pemeriksaan TSU selaku Presdir PT. Petro Andalan Nusantara guna menemukan tersangka Skandal Pengelolaan Dana Sawit.
Namun, hingga selesai pemeriksaan status TSU statusnya masih sebagai saksi dan tidak dicegah ke luar negeri.
Kapuspenkum Dr. Ketut Sumedana menyatakan TSU diperiksa kembali terkait upaya tim penyidik untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan.
“Upaya itu sekaligus guna membuat terang tindak pidana (untuk menemukan tersangka, Red),” ucapnya, Senin (25/9) malam.
Dalam keterangan Ketut, tidak dijelaskan alasan mengapa TSU harus diperiksa kembali, setelah yang pertama pada Kamis (21/9) bersama HM diduga Hartono Mitra Gunadi (Manager Marketing PT. Jhonlin Agro Raya) milik pengusaha kondang H. Isam nama sapaan Samsudin Andi Arsyad.
WILMAR GROUP
Ketut mengungkapkan TSU juga Head Business Bio Diesel PT. Wilmar Bio Energi Indonesia, PT. Wilmar Nabati Indonesia dan PT. Wilmar Nabati Sulawesi.
Secara terpisah, kembali diperiksa CADT (Kasi Komersial Bio Diesel PT. Wilmar Bio Energi Indonesia. PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Multi Nabati Sulawesi. Pemeriksaan pertama, Kamis (21/9).
“Seperti TSU, CADT juga diperiksa untuk membuat terang tindak pidana yang terjadi,” jelas Ketut.
Nama Wilmar tidak asing lagi bagi Gedung Bundar, Kejagung, sebab jauh sebelum ini sudah dijadikan tersangka korporasi sesuai Sprindik No. Prin-46/ F.2/Fd.2/09/2023 tanggal 7 September 2023.
Wilmar dijadikan tersangka bersama Permata Hijau Group dan Musim Mas Group. Dugaan kerugian negara sekitar Rp6, 47 triliun.
Penetapan ketiga korporasi sebagai tersangka tindak lanjut putusan kasasi Mahkamah Agung atas nama Mantan
Dirjen Daglu Indrasari Wisnu Wardhana,
Master Parulian Tumanggor (Komisaris PT. Wilmar Nabati), Stanley MA (Senior Manager Corporate Affair PT Victorindo Alam Lestari).
Serta, Weibinanto Halimdjati alias Lim Che Wei dan Pierre (General Manager Bagian General Affair PT Musim Mas).
APROBI
Pada bagian lain, Kejagung juga memeriksa Bendahara APROBI (Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia) RDM.
Serta, NP (Sekretariat Tim Evaluasi Pengadaan BBN Tahun 2015 Ditjen EBTKE Kementerian ESDM).
APROBI didirikan pada 2006, terdiri dari beberapa perusahaan yang memproduksi biodiesel dan bioetanol.
Pada Jumat (22/9) diperiksa SS (Kadiv Keuangan Indonesia Heritage Foundation (IHF) atau Yayasan Warisan Nilai Luhur Indonesia.
Lalu, FYJ (Direktur Pendidikan, Litbang, dan Keuangan Indonesia Heritage Foundation (IHF) atau Yayasan Warisan Nilai Luhur Indonesia.
Serta, J selaku Pengurus Indonesian National Shipowners Association atau INSA. (ahi)