JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi di kementerian yang dipimpinnya. Saat ini dirinya sedang diselidiki KPK.
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate yang juga dari Partai NasDem sudah berstatus sebagai tersangka.
Hanya tinggal satu menteri dari NasDem yang belum bermasalah dengan hukum. Menteri tersebut Siti Nurbaya Bakar, yang memimpin Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK)
Demikian dikemukakan Pakar Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga kepada pada wartawan, Sabtu (30/9/2023).
Jamiluddin mengatakan, tentu akan bijaksana bila NasDem mempertimbangkan menarik Menteri Siti Nurbaya dari Kabinet Indonesia Maju (KIM). “Sebab, tak menutup kemungkinan Siti Nurbaya juga nantinya mengalami nasib yang sama dengan Plate dan Syahrul,” jelas Dosen Metodologi Penelitian Komunikasi Universitas Esa Unggul, Jakarta ini.
Kalau hal itu terjadi, Jamiluddin memperkirakan, reputasi NasDem akan anjlognya secara luar biasa. “Oleh masyarakat, NasDem akan dicap sebagai sebagai partai korup,” imbuh Jamiluddin.
Menurut Jamiluddin hal itu tentu akan mempengaruhi NasDem baik pada Pileg maupun Pilpres. “Pada pileg, bisa jadi calegnya akan dijauhi masyarakat. Hal itu bisa jadi akan mempengaruhi merosotnya perolehan kursi NasDem untuk DPR RI,” ujar Dekan Fikom IISIP, Jakarta 1996-1999 ini.
Untuk pilpres, lanjut Jamiluddin, bisa jadi akan mempengaruhi keterpilihan pasangan capres yang diusungnya. “Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berpeluang dijauhi masyarakat hanya karena diusung NasDem,” ingat Jamiluddin.
Jamiluddin menuturkan, hal itu bisa saja terjadi lantaran mayoritas masyarakat tak menghendaki partai yang di persepsi kadernya koruptor. “Partai seperti ini akan dihukum masyarakat dengan tidak memilihnya,” tukas Penulis Buku Riset Kehumasan ini.
Sebelum hal itu terjadi, mantan Sekjen Media Watch ini menyarankan, NasDem lebih baik menarik Siti Nurbaya dari pos Menteri LHK. “Selain lebih terhormat, juga lebih dapat meminimalkan dampaknya bagi NasDem pada Pileg dan Pilpres 2024,” tutup Jamiluddin Ritonga. (Daniel)