JAKARTANEWS.ID -JAKARTA: Pengamat Politik dari Lingkar Madani menyebut sulit untuk mengatakan bahwa tidak ada masalah antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati.
Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan, jika Wali Kota Solo yang juga anak sulung Presiden Joko Widodo itu Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden, maka PDIP akan menonaktifkan Gibran sebagai anggota PDIP.
“Memastikan bahwa PDIP tidak akan melibatkan Jokowi dalam kegiatan partai PDIP. Sudah pasti tidak akan melibatkan Jokowi,” ucap Ray, dalam diskusi PAPAR Sindicate bertajuk, “Pendaftaran Capres Dibuka: Perlombaan Pilpres Dimulai: Ke Mana Arah Politik Jokowi,”di Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Dengan putusan Mahkamah Konstitusi dengan putusan calon presiden berusia 40 tahun atau pernah menjabat kepala dearah sulit dikatakan tidak ada masalah hubungan antara Jokowi dengan Megawati.
Lebih lanjut, ketika PDIP mengumumkan Cawapres Ganjar Pranowo yakni Menteri Koordinator Politiki, Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Mahfud MD tidak melibatkan Jokowi.
“Dengan artian secara administratif tidak menghalangi deklarasi Cawapres. Seperti halnya deklarasi Capres Ganjar di Batu Tulis,” ucap Ray.
Lebih lanjut, Ray mengatakan, PDIP akan mengevaluasi para menteri-menterinya di kabinet.
“Saya yakin Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anum akan mundur, fungsinya sudah lebih berkurang. Karena Pramono ditempatkan untuk membangun komunikasi antara Jokowi dan Megawati. Dia akan beralasan mundur karena ingin berkampanye,” tambahnya.
Menurut Ray, PDIP akan membentuk block baru, antara lain PDIP, NasDem, PKB, PPP dan PKS. Ada sebanyak 314 Anggota DPR di Parlemen.
“Ditambah kelompok rohaniawan dan budayawan yang termasuk dalam Maklumat Juanda, dan mereka adalah tokoh yang berpengaruh. Dengan memajukan anaknya sebagai Cawapres maka tingkat kepuasan Jokowi nakan berubah dan tingkat kepercayaan akan menurun,” kata Ray.
Menurutnya, bukan tidak mungkin nasib Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah lebih mudah ditebak tidak akan lanjut tahun 2024.
“Boleh jadi memperingati hari kemerdekaan pada 17 Agustus 2023, tapi gak signifikan,”tukasnya.
Ray juga meminta agar Mahfud MD, Erck dan Prabowo mundur dari kabinet setelah pencalonan sebagai Capres dan Cawapres.”Mundur, fokus di kampanye. Terlebi Menpora Dito (Ario Bimo Nandito Ariotedjo) segera mundur dari kabinet karena berkali-kali namanya tersangkut di pengadilan,” tambah Ray.
Diketahui, Gibran digadang-gadang menjadi calon kuat cawapres mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Hal ini menjadi sorotan, lantaran putra sulung Presiden Joko Widodo itu tercatat sebagai kader PDIP, lawan politik Prabowo pada kontestasi politik tahun depan.
Gibran sempat dikabarkan akan pindah ke Partai Golkar demi memuluskan rencana tersebut. Namun kemudian dia sempat menepis kabar tersebut dan menegaskan masih menjadi kader PDIP.
Kabar Gibran hendak menjadi pasangan Prabowo tentu sudah sampai ke telinga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Adapun kabar Gibran menjadi cawapresPrabowo semakin menguat dengan ketidakhadiran dirinya pada pengumuman Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar Pranowo. Pada waktu tersebut Gibran masih berada di Solo, Jawa Tengah. (Ralian)