Gibran jadi Cawapres Prabowo, Jamiluddin Ritonga: Relasi Jokowi-Megawati akan Memburuk

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Prabowo Subianto tampaknya akan berpasangan dengan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Prabowo sengaja memilih Gibran bisa jadi untuk memecah suara PDI Perjuangan (PDIP), khususnya di Jawa Tengah (Jateng). Dominasi PDIP di Jateng diharapkan dapat dikalahkan dengan Gibran menjadi pendamping Prabowo.

banner 728x90

Demikian ditegaskan Pakar Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga kepada para wartawan, Sabtu (21/10/2023).

Menurut Jamiluddin, kalau Jateng bisa ditaklukan, maka peluang Prabowo menang sangat terbuka. “Sebab, Prabowo sudah relatif unggul di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Prabowo hanya kalah dengan Anies Baswedan di Jakarta,” jelas Jamiluddin.

Menurut Jamiluddin, faktor Jokowi juga akan memberi dampak besar dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran. “Dengan kapital yang dimiliki, tidak akan terlalu sulit bagi Jokowi untuk mengarahkan suara ke Prabowo-Gibran,” ungkap Dosen Metodologi Penelitian Komunikasi Universitas Esa Unggul, Jakarta ini.

Jamiluddin menilai, kekuatan bukan pada pasangan Prabowo-Gibran, tapi power Jokowi dapat meningkatkan dukungan kepada pasangan tersebut. “Kekuatan power ini yang tidak akan dimiliki pasangan Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud,” yakin Jamiluddin.

Power Jokowi, sebut Jamiluddin, juga dapat melemahkan pasangan Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud. “Hal itu tentunya akan semakin memuluskan pasangan Prabowo-Gibran memenangkan kontestasi Pilpres 2024,” ulas Dekan Fikom IISIP, Jakarta 1996-1999 ini.

Jamiluddin berpendapat, dengan dipilihnya Gibran menjadi cawapres Prabowo, tentu akan membuat Megawati Soekarnoputri dan PDIP akan meradang. “Megawati bisa jadi akan marah besar kepada Jokowi karena membiarkan anaknya yang masih kader PDIP mendampingi Prabowo,” tukas Jamiluddin.

Jamiluddin mengatakan, tidak menutup kemungkinan Megawati menarik semua menterinya dari kabinet Jokowi. “Megawati bahkan berpeluang memutus hubungan dengan Jokowi dan mengambil sikap oposisi,” jelas Penulis Buku Tipologi Pesan Persuasif ini.

Kalau itu terjadi, tambah mantan Sekjen Media Watch ini, bisa jadi akan ada guncangan politik nasional. “Ketidakstabilan politik nasional akan membuat Pileg dan Pilpres 2024 menjadi tidak kondusif. Hal itu dapat membuat pileg dan pilpres menjadi jauh dari prinsif jujur dan adil,” tutup Jamiluddin Ritonga. (Daniel)

Tinggalkan Balasan