JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono minta kepada Satpol PP maupun instansi samping seperti kepolisian menindak tegas berbagai kebakaran remaja yang mengurus tindak kriminal maupun membahayakan keselamatan masyarakat. Kebakaran seperti tawuran, kebut-kebutan kendaraan bermotor, dan penyalahgunaan narkoba menurutnya sudah tidak bisa ditoleransi lagi.
“Kenakalan yang sifatnya mengganggu ketertiban umum (Tibum) saja harus ditindak tegas, apakah kenakalan yang bersifat kriminal dan membahayakan keselamatan orang lain harus ditindak tanpa pandang buku sampai mereka jera,” ujar Heru di Balaikota, Rabu (25/10). Untuk itu, Heru Minta kepada jajarannya dan Polda Metro Jaya untuk bertindak lebih tegas terhadap kebrutalan remaja yang sangat meresahkan masyarakat.
Heru juga menjelaskan bahwa kemarin dia bersedia mengukuhkan pembentukan Pelajar Duta Trantibum (Prabu) Jakarta karena merupakan bukti kepedulian terhadap kenakalan remaja. “Dalam upaya mencegah potensi pelanggaran dalam urusan ketenteraman dan ketertiban umum (trantibum) sejak dini, Pemprov DKI Jakarta mengukuhkan Prabu Jakarta Tahun 2023. Acara tersebut diikuti oleh 500 pelajar SMA sederajat, di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa kemarin,” jelas Heru.
Heru mengatakan, Prabu Jakarta harus menjadi pelopor dan agen yang bisa melaksanakan kelangsungan trantibum dengan baik. “Trantibum bisa dimulai sejak dini, terutama di lingkungan sekolah, agar menjadi tempat yang baik, tertib dan aman bagi seluruh pelajar. Dengan begitu, para siswa nyaman menjalankan aktivitasnya. Selain itu, mereka bisa menyosialisasikan kebijakan pemerintah daerah terkait peraturan yang harus ditaati, dan menjadi contoh baik di lingkungan sekolah,” ujar Heru.
Heru juga berpesan agar tindakan tidak terpuji, seperti merokok, tawuran, narkoba, vandalisme, dan lainnya bisa ditekan dan diminimalkan. “Prabu Jakarta harus menjadi contoh baik bagi teman-temannya. Kami titip Prabu Jakarta untuk memantau dan membina kegiatan yang positif,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin menjelaskan, perlindungan terhadap masyarakat di lingkungan DKI Jakarta dapat dimulai sejak dini melalui jalur pendidikan. Menurutnya, jumlah personel Satpol PP tidak akan cukup dalam menjaga trantibum masyarakat di Jakarta sehingga, perlu bersinergi dengan masyarakat untuk mewujudkan hal tersebut. “Kami juga meyakini bahwa indikator keberhasilan dalam menjaga trantibum bukan dengan semakin banyaknya tindakan terhadap para pelanggar Perda. Tetapi, indikator keberhasilan yang ingin kita tuju adalah semakin paham dan patuh terhadap aturan,” jelas Arifin.
Di samping itu, Arifin juga mengungkapkan bahwa Pemprov DKI terus berupaya mewujudkan suasana kota yang aman, tertib, dan teratur. “Kami akan membangun sinergi dengan Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah dalam menjalankan berbagai program pembangunan pemahaman trantibum dan perlindungan masyarakat sejak dini. Kami juga mencoba inovasi baru, yaitu menghadirkan Prabu Jakarta. Kami berharap, mereka memberikan warna positif dalam rangka memerangi perilaku tercela di lingkungan sekolah,” pungkas Arifin. (Joko)