Deprecated: Creation of dynamic property WpBerita_Breadcrumbs::$settings is deprecated in /home/jakartane/public_html/wp-content/themes/wpberita/inc/class-wpberita-breadcrumbs.php on line 26

Penggunaan Kedelai GMO, Firman Soebagyo Imbau Kementan Pertimbangkan Kesehatan

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan akan mulai mengembangkan kedelai rekayasa genetika atau Genetically modified organism (GMO) yang sebelumnya dilarang di Indonesia. Kementan bahkan terbuka untuk melakukan impor benih kedelai GMO agar dikembangkan di Indonesia.

Menanggapi hal di atas, Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo mengingatkan Kementan lebih berhati-hati jika ingin mengembangkan kedelai GMO.

Pasalnya, ungkap Firman, ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa dari segi kesehatan penggunaan kedelai GMO ini belum diketahui apakah memang baik untuk kesehatan masyarakat atau tidak.

“Pemerintah khususnya Kementan harus mempertimbangkan penggunaan kedelai GMO untuk kepentingan kesehatan masyarakat. Karena dampak dari penggunaan kedelai ini sama sekali belum diuji dan masih terjadi kontroversi dari segi kesehatan,” kata Firman kepada para wartawan, Senin (30/10/2023).

Sekedar informasi, Kedelai GMO merupakan tanaman kedelai yang telah dimodifikasi atau disisipkan gen tertentu dengan tujuan untuk memperbaiki sifat-sifat yang diinginkan seperti meningkatkan resistensi terhadap herbisida, hama, dan kekeringan dan mayoritas kedelai yang diimpor dari AS, Argentina, dan Brasil merupakan produk GMO.

Politisi senior Partai Golkar itu melanjutkan, telah membaca dari berbagai literatur dan penelitian Produk GMO dianggap dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, lingkungan, dan lain-lain.

“Dengan penggunaan produk GMO, dikhawatirkan dapat terjadi mutasi tidak terduga pada objek dan memberi dampak pada lingkungan sekitarnya yang menyebabkan kondisi tidak terkendali,” ujar Firman.

“Kalau citra rasa, konon katanya kedelai GMO ini enak rasanya, namun harus juga hati-hati terhadap dampaknya. Apalagi ini masih pro dan kontra dimasyarakat seyogyanya Kementan harus melihat-lihat dulu apa kedepannya,” sambung Anggota Baleg DPR RI ini.

Lebih lanjut, Legislator asal Dapil Jateng 3 ini menilai, Komisi IV DPR RI justru mengusulkan agar Kementan lebih mengedepankan kedelai varitas asli ketimbang kedelai GMO, karena dengan menggunakan kedelai asli maka akan menggairahkan semangat petani dan kehigenisannya sudah pasti terjamin dan tidak perlu ditakutkan dengan adanya bahan-bahan lain.

“Komisi IV DPR mendorong agar kedepankan kedelai varitas lokal atau asli harus dikembangkan dan diprioritaskan daripada kedelai GMO. Karena kita memiliki varitas kedelai bagus seperti varitas kedelai Grobogan penghasil kedelai yang bagus harusnya kedelai lokal harus dikembangkan bukan lagi lagi import jng mencontoh kegagalan varitas padi hebrida, kebijakan harus bisa memberikan manfaat bagi perati kudusnya dan Indonesia pada umumnya dan tidak perlu bergantung kepada kedelai impor atau bahkan dengan menggunakan kedelai GMO,” tuntas Firman Soebagyo.

Sebelumnya, Kementan menyatakan akan mulai mengembangkan kedelai rekayasa genetika atau Genetically modified organism (GMO) yang sebelumnya dilarang di Indonesia. Kementan bahkan terbuka untuk melakukan impor benih kedelai GMO agar dikembangkan di Indonesia. (Daniel)

Tinggalkan Balasan