Pemprov DKI Gelar Bulan Pengerukan, Pj Gubernur Heru Tinjau Pembersihan Kali Ciliwung

JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Dalam upaya antisipasi banjir, Pemprov DKI Jakarta menggelar program Bulan Pengerukan yang dilakukan di seluruh wilayah Ibukota. Melalui program ini, pemerintah mengerahkan ribuan petugas terkait, 240 alat berat, dan ratusan truk untuk mengeruk lumpur sungai maupun waduk secara serentak.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, meninjau salah satu aktivitas Bulan Pengerukan di Kali Ciliwung, Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, dan Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan. Dalam peninjauan ini, Heru didampingi Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Ika Agustin, Walikota Jakarta Timur, Muhammad Anwar, Walikota Jakarta Selatan Munjirin, dan lainnya.
Menurut Heru, Pemprov DKI Jakarta tengah melakukan kegiatan Bulan Pengerukan sebagai langkah mengantisipasi banjir jika debit air hujan tinggi. “Hari ini kita di Kebon Baru dan Bidara Cina. Berhubung ini memasuki Bulan Pengerukan, kita terus berupaya mengurangi sedimentasi lumpur. Pak Sekda juga menyampaikan, pekan depan kita, termasuk ASN, akan melakukan kerja bakti,” ujar Heru di Bidara Cina, JakartaTimur, Jumat (10/11).

banner 728x90

Heru juga meminta Dinas SDA dan Dinas Lingkungan Hidup (LH) untuk mengerahkan personel maupun alat berat, agar proses pengerukan bisa dijalankan secara optimal. Dengan begitu, DKI Jakarta semakin siap menghadapi potensi banjir genangan maupun kiriman dari luar wilayah ketika musim hujan tiba. “Semua alat berat kita turunkan untuk mengatasi banjir. Tadi, Kadis SDA menyampaikan, hari ini di semua titik bergerak. Ada 240 unit alat berat, semuanya turun mengeruk kali, supaya bisa mengantisipasi banjir,” terang Heru.

Heru berharap, kegiatan pengerukan lumpur yang sudah dilakukan, terutama di Kali Ciliwung ini, bisa mengurangi dampak genangan. “Pengurangan rawan banjir merupakan salah satu program strategis Pemprov DKI Jakarta, sehingga beragam upaya dilakukan secara serius. Mudah-mudahan jika ada genangan cepat surut. Karena, Jakarta tidak bisa terhindar dari banjir. Salah satunya juga karena penurunan muka tanah. Karena itu, di daerah tertentu, kami sediakan juga pompa,” jelas Heru.

Ia menambahkan, seluruh peralatan milik Dinas SDA juga dalam keadaan siaga untuk menghadapi musim hujan. “Saat ini, Dinas SDA memiliki 549 unit pompa stasioner yang tersebar di 195 lokasi, pintu air sebanyak 799 unit di 547 lokasi, pompa mobile sebanyak 566 unit, dan alat berat sebanyak 240 unit,” jelas Heru. Ada pompa mobile, ada pompa statis (stand by). Seperti di Ancol, ada tambahan dua pompa. Di Gunung Sahari, ada tambahan pompa lagi. Di Jakarta Timur, juga ada tambahan beberapa waduk lagi. “Ini semua kami upayakan untuk pengendalian banjir di Jakarta,” pungkas Heru. (Joko)

Tinggalkan Balasan