JAKARTANEWS.ID – JAKARTA: Dalam upaya mendukung program langit biru, Pemprov DKI Jakarta secara bertahap mulai meremajakan armada angkutan sampah berteknologi listrik. Pada tahap awal ini Dinas Lingkungan Hidup (LH) menganggarkan dana miliaran rupiah untuk membeli lima unit truk listrik jenis compactor.
“Tahun ini kita akan memiliki lima unit truk compactor listrik termasuk chargernya. Truk pengangkut sampah tersebut berkapasitas enam sampai tujuh meter kubik. Program ini merupakan semangat mengurangi polusi udara dan mendukung Pemprov DKI mewujudkan program Langit Biru Jakarta. Kita mulai menggagasnya melalui operasional compactor listrik ke depannya,” kata Kepala Bidang Pengurangan dan Penanganan Sampah Dinas LH DKI Jakarta, Dedy Setiono di Jakarta, Selasa (20/2).
Ia mengatakan, pengadaan compactor listrik ini sebagai bentuk komitmen menuju masa depan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan serta berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon transportasi. Untuk ke depan dalam peremajaan angkutan sampah, Dinas LH memprioritaskan truk jenis compactor. Truk compactor merupakan truk sampah yang sudah dilengkapi alat untuk memadatkan sampah di bagian bak sehingga air tetesan sampah di jalan saat pengangkutan bisa diminimalkan sekaligus meminimalkan bau kurang sedap sepanjang jalan.
Dedy menyampaikan, untuk mendukung pengisian daya listrik terhadap truk tersebut, pihaknya menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) atau Charging Station di TPST Bantar Gebang. Pengisian daya SPKL tersebut diklaim super cepat karena menggunakan teknologi mutakhir. “Proses pengisian daya didukung perangkat super fast charging sehingga untuk mengisi daya hingga penuh cuma dilakukan dalam waktu 20 sampai 30 menit per kendaraan,” ucapnya.
Dedy menambahkan para operator atau sopir dan kru truk sampah listrik juga telah dilatih mengoperasikan compactor listrik. Dia yakin para operator dapat mudah beradaptasi karena pengoperasiannya tidak jauh berbeda dengan compactor konvensional berbahan bakar solar. “Kami membawa semangat mengurangi emisi dalam pengelolaan sampah di Jakarta. Karena tahapannya panjang seperti produksi dan sebagainya maka akan dilaunching akhir 2024,” tandas Dedy. (Joko)