JAKARTANEWS.ID – JAKARTA : BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pluit berupaya terus memperluas perlindungan pekerja di lingkungan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Muara Angke Jakarta Utara. Untuk mendukung upaya tersebut pihak BPJS Ketenagakerjaan terus menggandeng pemangku kepentingan setempat, salah satunya adalah Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan (UPPP) Muara Angke di bawah Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta.
”Kita tahu di Pelabuhan Muara Angke ini adalah salah satu pusat perekonomian di Jakarta yang melibatkan banyak sekali pekerja khususnya di sektor informal. Mulai dari ABK (anak buah kapal), kuli angkut, pelaku UMKM, sopir truk, dan sebagainya,” ungkap Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pluit Tetty Widayantie dalam kunjungannya ke UPPP Muara Angke.
Dalam kunjungan tersebut Tetty disambut oleh Kepala UPPP Muara Angke Mahad. Menurut Tetty, untuk menjangkau para pekerja tersebut tentu pihaknya tidak dapat bekerja sendiri. ”Kami perlu dibantu oleh banyak pihak untuk menjangkau para pekerja Informal. Ahlamdulillah Pak Mahad selaku Kepala UPPP Muara Angke selama ini tak bosan-bosannya membantu kami untuk tugas-tugas sosialisasi serta akuisisi para pekerja informal di bawah koordinasi UPPP Muara Angke,” cetus Tetty.
Tidak hanya itu saja, pihak internal UPPP Muara Angke yaitu para pekerja PJLP pun sudah terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Menurut Tetty sebagian besar pekerja di pelabuhan Muara Angke seperti ABK dll sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. ”Tapi masih banyak juga yang belum, karena pekerja informal di pelabuhan ini sifatnya dinamis, banyak yang baru. Untuk itulah kami minta dibantu dari Pak Mahad untuk pengembangan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Pelabuhan Muara Angke,” cetus Tetty.
Untuk itu, menurut Tetty, pihaknya akan terus bersosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan khususnya untuk pekerja informal dengan terus berkampanye ”Kerja Keras Bebas Cemas” di Pelabuhan Muara Angke.
Sementara itu Kepala UPPP Muara Angke Mahad mengatakan di kawasan Muara Angke terdapat 78 lebih pelaku usaha yang bergerak di industri kelautan dan perikanan dengan penyerapan jumlah tenaga kerja 3.120 orang. ”Selain sebagai pusat ekonomi perikanan, kawasan Muara Angke ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit yang banyak dikunjungi masyarakat. Maka dari itu usaha-usaha UMKM kuliner berpotensi terus tumbuh,” ungkap Mahad.
Di lain sisi Mahad bersyukur pihak BPJS Ketenagakerjaan secara aktif bersosialisasi untuk meningkatkan perlindungan pekerja di kawasan Muara Angke. ”Tentu kami dengan senang hati membantu perluasan program BPJS Ketenagakerjaan di muara angke terutama untuk perlindungan UMKM binaan kami,” ungkap Mahad. (Dani)
BPJS Ketenagakerjaan Pluit Perkuat Sinergi dengan UPPP Muara Angke
